Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebar Ribuan Stiker Rumah Aman Anak

Kompas.com - 29/10/2015, 12:37 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelecehan seksual pada anak semakin marak. Kepolisian Polda Metro Jaya mencanangkan penempelan stiker Rumah Aman Anak di beberapa titik strategis di wilayah padat penduduk di Jabodetabek.

Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Budi Widjarnako mengatakan, fasilitas Rumah Aman Anak saat ini hanya memiliki nomor telepon pihak Polsek, Polres dan Babinkantibmas guna keperluan pengaduan dugaan tindak pelecehan terhadap anak.

Dia mengatakan, dalam seminggu gerakan tempel stiker Rumah Aman Anak telah mencapai 3.973 stiker di seluruh wilayah Jabodetabek.

"Ketua RT semua bisa dipasang stiker. Saat ini 250 stiker di Jaksel. Keseluruhan 3.973 stiker di Jabodetabek. Cepat ya, ini gerakan Bondowoso, kita targetkan 10.000 stiker rumah aman ini," kata Budi di lokasi penempelan stiker Rumah Aman Anak, Kamis (29/10/2015) pagi.

Budi menambahkan, saat ini fasilitas Rumah Aman Anak hanya ada nomor telepon petugas untuk dihubungi sebagai tindak lanjut laporan gangguan kepada anak-anak.

"Fasilitasnya hanya rumah saja, sukarela sebagai tempat laporan. Fasilitas nomor telepon kita juga," kata Budi.

Budi menambahkan, sedini mungkin, sosialisasi dan pengenalan kepada anak mengenai antisipasi tindakan pelecehan seksual adalah penting. "Harus kita mengenalkan sedini mungkin bagaimana kalau anak-anak diajak orang tidak dikenal, kalau anak-anak dipegang bagian tubuhnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com