Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantowi: Ahok Bukan Lawan Mudah, tetapi Bukan Tak Bisa Dikalahkan

Kompas.com - 03/11/2015, 11:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar Tantowi Yahya siap maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada 2017.

Dia siap menjadi penantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang rencananya akan kembali maju kembali melalui jalur independen.

"Ahok bukan lawan yang mudah. Kekuatan-kekuatan yang sudah ada akan mempertahankan Ahok. Ahok adalah incumbent, punya modal signifikan. Tapi bukan berarti tak bisa dikalahkan," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Tantowi mengakui, elektabilitas Ahok masih yang tertinggi. Setidaknya hal itu ditunjukkan dalam survei terakhir Saiful Mujani Research and Consulting.

Namun, menurut dia, masih ada waktu yang panjang untuk mengalahkan elektabilitas Ahok. Dia mencontohkan Pilkada DKI sebelumnya, saat Fauzi Bowo sebagai calon petahana sangat kuat peluangnya.

Namun, Fauzi Bowo yang saat itu berpasangan dengan Nachrowi Ramli akhirnya kalah dengan pasangan Jokowi-Ahok.

"Yang jelas, rakyat Jakarta akan melihat rekam jejak, jelas, setelah itu program kerjanya," kata Wakil Ketua Komisi I DPR ini.

Tantowi menambahkan, dia sebenarnya sudah berniat untuk maju sejak Pilkada DKI 2012 lalu. Namun, saat itu Partai Golkar belum menunjuknya.

Tantowi mengaku tersanjung saat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie telah menyebut namanya di sela-sela perayaan ulang tahun Partai Golkar di Kampung Pulo beberapa waktu lalu.

"Itu kado besar sekaligus wujud kepercayaan beliau," ujar Ketua DPP Golkar hasil Munas Bali ini.

Nantinya, anggota DPR dapil DKI ini mengaku akan fokus pada penyediaan lapangan pekerjaan untuk warga Jakarta, pembenahan persoalan lingkungan, hingga hubungan Jakarta dengan wilayah penyangganya.

Namun, sebelum memutuskan untuk maju, Tantowi akan mengukur dulu peluangnya untuk menang. Jika peluangnya sulit, maka Tantowi akan mengurungkan niatnya.

Sebab, dia akan kehilangan jabatannya sebagai anggota DPR apabila sudah ditetapkan sebagai pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum.

"Saya mempertaruhkan jabatan saya sebagai anggota DPR," kata Tantowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com