Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sampah, Dinas Kebersihan DKI Nilai Warga Bogor dan Bekasi Langgar Kesepakatan

Kompas.com - 03/11/2015, 12:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menyayangkan adanya permasalahan terkait pengangkutan sampah dari Jakarta ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Menurut Isnawa, permasalahan tersebut muncul karena adanya sebagian warga Bogor dan Bekasi yang melanggar kesepakatan awal. (Baca: Truk Dihadang di Cileungsi, Sampah Jakarta Akan Diangkut Lewat Jalur Lain)

"Kalau saya sih intinya kita biasa buang sampah di Bantargebang. Jadi, tolong (warga) Bogor dan Bekasi menyepakati apa yang menjadi kesepakatan dulu," kata Isnawa saat dihubungi, Selasa (3/11/2015).

Lebih jauh, Isnawa meminta warga di daerah penyangga untuk menyampaikan kepada DPRD-nya masing-masing jika merasa ada masalah terkait pengelolaan sampah DKI.

Kemudian, DPRD yang akan menyampaikan keluhan warga tersebut kepada Pemerintah Provinsi DKI. (Baca: DPRD Bekasi Beberkan Pelanggaran Pengelolaan Sampah Pemprov DKI)

Menurut Isnawa, pada dasarnya ada hubungan saling ketergantungan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah kabupaten atau kota yang ada di sekitarnya.

"Pemprov DKI kan suka bantu daerah penyangga, kalau ada jalan yang rusak kan bisa diusulkan untuk kami perbaiki.  Jadi, kalau ada yang kurang berkenan kan bisa dikonfirmasi. Lebih baik musyawarah, tidak perlu pakai hadang-menghadang," ujar Isnawa. 

Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir proses pengangkutan sampah dari Jakarta menuju TPST Bantargebang mengalami permasalahan.

Dimulai dari dirazianya beberapa truk sampah oleh Dinas Perhubungan Kota Bekasi akibat pengangkutan sampah di dalam Kota Bekasi yang dilakukan pada siang hari.

Permasalahan melebar saat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan menghentikan kerja sama dengan pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tua Jaya.

Terakhir, yaitu penghadangan yang dilakukan warga Jalan Transyogie, Cileungsi, Bogor, terhadap truk-truk sampah yang hendak mengangkut sampah ke Bantargebang.

Warga setempat menolak truk-truk sampah dari Jakarta melintas di wilayahnya pada siang hari.

Isnawa menyebutkan, pada 2009 Pemprov DKI sudah menandatangani kesepakatan dengan DPRD Bekasi dan DPRD Kabupaten Bogor bahwa pengangkutan sampah melewati Bogor hanya bisa dilakukan pada pukul 05.00-21.00, sedangkan di Bekasi pada pukul 21.00-05.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com