Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan Matraman Operasikan TPST Modern

Kompas.com - 05/11/2015, 18:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Jalan Galur Sari, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, direncanakan mulai beroperasi tahun depan.

Tempat pengolahan sampah modern dan ramah lingkungan itu akan menempati lokasi pembuangan sampah sementara (TPS) di wilayah tersebut.

"Kita lagi usulkan ke Dinas Kebersihan sistem pengolahan sampahnya yang nanti akan dipakai. Dulu saya sudah usulkan tahun 2014, tapi Sudin Kebersihan pakai teknologi lain, tapi malah sekarang tidak jadi. Tahun 2015 ini kita usulkan lagi," kata Camat Matraman Hari Nugroho,  Kamis (5/11/2015).

Menurut Hari, pengolahan sampah di lahan seluas 1.500 meter persegi itu akan menggunakan teknologi anaerobic digestion.

"Jadi pengolahan sampahnya langsung di situ dan produk yang dihasilkan berupa biogas. Pakai teknologi anaerobic digestion, mengubah sampah organik, diolah menjadi biogas atau gas methane menjadi listrik atau gas untuk masak," ujar Hari.

Hari menambahkan, sementara pembangunan fisik kantor berlangsung, pihaknya menggencarkan sosialisasi kepada stakeholder.

"Pengadaan alat pengolah sampahnya tahun 2016. Tahun ini tahap sosialisasi kepada para stakeholder khususnya warga masyarakat yang langsung berhubungan dengan lokasi TPS dan kelurahan terkait seperti Kelurahan Utan Kayu Selatan dan Kelurahan Utan Kayu Utara," ucap Hari.

Kecamatan Matraman menghasilkan 120 ton per hari dari enam kelurahan. Keberadaan TPST itu diharapkan bisa mengurangi volume sampah.

"Sampah yang masuk ke TPST 40 ton. Itu nanti yang akan diolah, yang organik masuk mesin pengolahan. Sebanyak 40 ton sampah bisa menghasilkan 300 kilowatt kalau dipakai untuk energi," papar Hari.

Ia menambahkan, sampah non-organik akan masuk bank sampah. "Sedangkan 10 persen sisanya, seperti kayu, kaca, dan ban bekas, dibuang ke TPST Bantargebang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com