"Kelapa Gading adalah salah satu contoh. Problemanya kompleks di sana. Karena ada tiga pengelola properti di sana. Tiga-tiganya belum sinergi satu sama lain begitu terjadi genangan air," kata Tito saat Apel Siaga Banjir di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/11/2015).
Antara pengelola, lanjut Tito, saling membuang air ke wilayah pengelola properti lainnya. Sehingga permasalahan banjir di Kelapa Gading tak kunjung terselesaikan.
"Antarpengelola saling sedot dan kemudian saling lempar ke kompleks lain. Yang bukan pengelolaannya antara tiga pengelolaan ini. Jadi saling lempar saja. Akhirnya tidak selesai," kata Tito.
Penggambaran tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi banjir saat tahun lalu. Kini, Tito berharap penanganan banjir dapat terselesaikan dengan pembentukan Satgas Waspada Banjir di Kelapa Gading.
"Dibagi tugas siapa berbuata apa. Bila perlu dibangun posko di sana. Sehingga terjadi banjir langsung dengan cepat," lanjut Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.