Prasetio berharap hasil audit itu bisa dijadikan referensi Banggar dan juga Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam membahas KUA-PPAS. (Baca: Temuan Auditor Independen dari Prasetio Bisa Jadi Pertimbangan Banggar )
"Jadi ini bukan untuk pencitraan saya, tetapi untuk pribadi saja. Kalau terdapat temuan, saya kasih tahu ke Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama) karena kita sama-sama nyisir nih," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (2/12/2015).
Prasetio mengaku ikut melakukan audit karena memiliki tim ahli yang juga seorang auditor. Rata-rata auditor yang diminta Prasetio untuk memeriksa KUA-PPAS 2016 tersebut adalah lulusan STAN.
Menurut Prasetio, tidak ada salahnya ia mencari informasi lain mengenai anggaran 2016. (Baca: Ketua DPRD DKI: Banyak Anggaran Tidak Benar, Masa Saya Diam Saja)
Ketika Gubernur melakukan penyisiran selama 11 hari, ditemukan anggaran tak masuk akal hingga Rp 6,4 triliun.
Selama penyisiran itu, Basuki melakukan pemangkasan anggaran hingga Rp 4,15 triliun. (Baca: Ketua DPRD DKI: Saya Pakai Auditor Independen dengan Anggaran Pribadi )
Namun, menurut Prasetio, efisiensi anggaran tersebut mungkin bisa lebih besar lagi. "Kita bahas betul-betul karena saya ingin APBD tahun 2016 tepat sasaran," ujar dia.
Sebelumnya, Prasetio Edi Marsudi mengaku menemukan anggaran tanpa nomenklatur Rp 1,88 triliun dalam KUA-PPAS DKI 2016.
Temuan tersebut berhasil didapat setelah Prasetio melakukan penyisiran anggaran dengan jasa auditor independen.
Langkah penyisiran KUA-PPAS 2016 itu dilakukan setelah Basuki melakukan penyusuran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.