Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 5 Tahun Dilecehkan Empat Anak SD

Kompas.com - 10/12/2015, 11:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anak perempuan berusia 5 tahun berinisial F mengaku telah dilecehkan secara seksual oleh empat bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Menurut penuturan Ita Rosita (30), bibi F, keluarga F sudah melaporkan kasus ini ke Mapolrestro Jakarta Barat dengan didampingi petugas Lembaga Perlindungan Anak Jakarta Barat.

Menurut Ita, F merupakan anak dari Didin (50) dan Amala (50). F adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

"Bapaknya F bekerja sebagai petugas sekuriti perumahan. Kalau ibunya ibu rumah tangga. Mereka keluarga pas-pasan," ujar Ita saat ditemui Warta Kota, Rabu (9/12/2015).

Dari pengakuan F, ungkap Ita, kasus itu diketahui setelah F mengeluhkan rasa sakit pada alat vitalnya kepada orangtuanya. F mengaku, dirinya telah dilecehkan secara seksual oleh empat anak, yang berinisial AW (9), IC (8), IK (8), dan AY (12).

Setelah mendengar pengakuan F, Ita melanjutkan, orangtua F memeriksakan anaknya ke rumah sakit. "Setelah diperiksa di rumah sakit, informasinya, kemaluan F rusak," ungkap Ita.

Masih menurut pengakuan F, Ita melanjutkan, pelecehan seksual terhadap F dilakukan oleh empat anak yang juga tetangga F.

"Di rumah salah satu pelaku, F diminta rebahan hingga akhirnya para pelaku melecehkan F," kata Ita, menurut pengakuan F.

Curhat

F, bocah yang tinggal di RW 10, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, itu sebelumnya menceritakan kejadian yang dilalami itu kepada kakaknya, T (12).

"Dia sering cerita kalau kemaluannya itu sakit," kata T saat ditemui Warta Kota.

Akan tetapi, T melanjutkan, adiknya tidak mempunyai keberanian untuk menceritakan langsung peristiwa yang dialaminya itu kepada orangtuanya.

T mengaku terus membujuk F yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) untuk berterus terang kepada orangtuanya.

"Dia takut karena ayah galak. Akhirnya adik saya mau juga bilang ke mama," ujar T.

T melanjutkan, setelah orangtuanya mendengar cerita F, sang adik langsung dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. F juga memberitahukan orang-orang yang melecehkan dirinya.

"Betul, ada empat anak yang masih SD. F juga cerita kalau dirinya dilecehkan di rumah salah satu dari mereka saat orangtua pelaku tidak ada di rumah. Dia disuruh tiduran, terus digituin, dilecehin," ungkap T.

Hasil visum

Kasus pelecehan seksual terhadap F telah dilaporkan orangtua F, Didin-Amala, ke Mapolrestro Jakarta Barat, Rabu (9/12/2015).

Kepala Sub Bagian Humas Polrestro Jakarta Barat Kompol Julianto mengatakan, orangtua F sudah membuat laporan. Pihaknya akan menindaklanjuti laporan dengan memeriksa F.

"Jadi, kami akan menunggu hasil visum untuk kemudian mengambil langkah selanjutnya," ungkap Heru, Rabu. (dik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com