Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Beberkan Alasan Sterilisasi Plaza Museum Fatahillah Kota Tua

Kompas.com - 18/12/2015, 09:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membeberkan alasannya menertibkan berbagai kegiatan di Plaza Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat.

Menurut Basuki, hal itu dilakukan agar turis domestik maupun asing lebih tertarik untuk mengunjungi Museum Fatahillah. 

"Ini benar, acara itu bikinnya di sini bukan di dalam sana. Jadi, warga bisa bebas berjalan. Tidak ada pedagang kaki lima (PKL) dan kami atur pedagangnya dipindah," kata Basuki saat menghadiri acara penandatanganan perjanjian kredit secara massal kepada 200 PKL di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (18/12/2015) pagi. 

Lokasi acara yang dihadiri Basuki bukan di Plaza Museum Fatahillah, Kota Tua, melainkan di plaza depan Museum Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua, Jakarta Barat, tepatnya di sisi Timur Museum Fatahillah.

Basuki mengibaratkan hubungannya dengan PKL seperti orangtua dan anaknya.

"Orangtua enggak ada yang mau anak cucunya mati dan anak-anak kalau diatur pasti marah sama orangtua. Anak-anak kadang-kadang keenakan bermain di hal yang salah dan membuat salah paham sama orangtua. Itu juga PKL sering salah paham sama kami," kata Basuki. 

Jika PKL tidak ditertibkan, turis-turis tidak akan datang. Sebab, turis-turis sulit berjalan di tengah pedagang sehingga pedagang harus ditertibkan dan dipindah ke tempat lain, seperti di Jalan Cengkeh, Jalan Tongkol, dan lain-lain.

Tak hanya itu, Basuki juga memaksa pengunjung Kota Tua untuk parkir di kawasan tersebut.

"Agar warga bisa beli makan, minum di sana. Ada yang protes sama saya, 'masa plaza di situ enggak boleh buat acara?' Saya bilang buat apa ada acara di sana? Apa yang mau dilihat? Kota Tua itu selama ini isinya pedagang nongkrong," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com