Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metromini Hilang dari Pandangan Warga Jakarta

Kompas.com - 21/12/2015, 08:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ancaman mogok yang dilakukan para sopir metromini tampaknya terbukti. Bus kota dengan warna ciri khas oranye itu tampak tak terlihat di sebagian jalan-jalan di Ibu Kota pada Senin (21/12/2015) pagi ini.

Menurut keterangan salah seorang warga pengguna angkutan umum, Andreas (30), bus-bus metromini tidak terlihat saat ia akan berangkat kerja dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

"Cuma ada kopaja dan dian mitra," kata dia, sekitar pukul 07.00 WIB.

Dari Terminal Kampung Rambutan, Andreas kemudian naik kopaja T502 menuju Cikini, Jakarta Pusat. Di sepanjang perjalanan, ia mengaku tidak melihat ada metromini yang melintas.

Situasi serupa terjadi saat ia tiba di sekitar Stasiun Cikini. Di lokasi tersebut, Andreas biasanya akan turun untuk kemudian pindah naik metromini P17 yang melewati lokasi tujuan akhirnya di Jalan Raden Saleh.

Namun, pada pagi ini, ia tidak mendapati ada bus metromini yang menunggu penumpang.

"Akhirnya ke Raden Saleh mesti jalan kaki. Soalnya yang lewat Raden Saleh cuma metromini P17," ujar dia.

Tak cuma Andres, Erna (28) juga melontrakan informasi serupa. Tidak seperti hari biasa, pada pagi ini, ia mengaku tidak melihat ada metromini yang menunggu penumpang di sekitar Stasiun Sudirman.

"Di depan stasiun cuma ada kopaja tadi," kata salah satu penumpang KRL commuter line dari Depok ini.

Ancaman mogok para sopir metromini dilakukan sebagai bentuk aksi protes terhadap tindakan aparat Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta yang belakangan gencar melakukan razia terhadap bus-bus mereka.

Razia bahkan ditindaklanjuti dengan "pengandangan" bus. Hingga Kamis (17/12/2015), tercatat sudah ada sekitar 189 unit metromini yang dikandangkan.

Tindakan aparat Dishubtrans dilakukan pasca-kecelakaan maut yang melibatkan satu bus metromini di Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, pada Rabu pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com