Berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Joko Widodo, Basuki lebih memilih merayakan pergantian tahun dengan anggaran minim.
Basuki tak menghilangkan tradisi tahun baru ala Jokowi, yakni dengan menggelar car free night (CFN) di Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat.
Saat CFN, ruas jalan tersebut ditutup untuk kendaraan bermotor. (Baca: Sudirman-Thamrin Ditutup, Ini Jalan yang Bisa Dilalui Saat Malam Tahun Baru)
Meskipun demikian, ada yang berbeda pada CFN ketika Basuki memimpin dengan CFN saat Jokowi menjadi gubernur.
Di bawah kepemimpinan Basuki, panggung hiburan untuk merayakan tahun baru di area CFN dikurangi.
Pada pergantian tahun 2014 menuju 2015 misalnya, jumlah panggung hiburan yang tersedia jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.
Ketika itu, tengah ada pengerjaan proyek mass rapid transit (MRT) di sekitar MH Thamrin.
Selain itu, jumlah panggung hiburan ketika itu dikurangi karena berdekatan dengan waktu jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu (28/12/2014) lalu.
Basuki ketika itu meniadakan festival budaya yang pawai di sepanjang rute CFN.
Ia bersama dengan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, dan anggota Forkopimda, menyapa warga ibu kota dengan berjalan kaki dari Bundaran HI hingga Monumen Nasional (Monas).
Tak ada riuh kembang api yang menyala di sana. Sebagai gantinya, Basuki membagikan 6000 lilin elektrik kepada warga untuk merenungkan insiden Air Asia dan longsor Banjarnegara.
Kemudian pada malam pergantian tahun 2015-2016, Basuki tidak lagi menyebar panggung hiburan.
Tidak ada gegap gempita yang disuguhkan Pemprov DKI bagi warga ibu kota. (Baca: Beda dengan Jokowi, Ahok Hilangkan Festival dan "Event" di Jakarta)
Basuki hanya menyelenggarakan CFN, sehingga warga Jakarta bisa bebas berjalan-jalan di Thamrin hingga Medan Merdeka Barat.
Tidak ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk merayakan malam pergantian tahun.