Sebab, pencuri-pencuri licik bisa jadi menyaru di antara keluarga pasien yang menunggu. Mereka beraksi ketika korban lengah saat kondisi psikis, mental, dan fisik merosot.
Suliongto Susanto (30) salah satunya. Setelah dua bulan mendampingi perawatan ayahnya yang terserang kanker lambung, ia kehilangan barang-barangnya.
Tanpa sepengetahuannya, ada pencuri yang siap beraksi di ruang tunggu UGD RS Dharmais, Jakarta Barat.
"Telepon genggam, dompet di tas, diambil pelaku saat kami tertidur," ucap Suliongto saat ditemui di kantor Polsek Metro Palmerah, Minggu (20/12/2015).
Peristiwa yang terjadi pada Minggu sekitar pukul 04.00 dini hari itu diungkap anggota satuan pengaman (satpam) rumah sakit tersebut.
Salah satu anggota satpam, Rojudin (40), bersama lima rekannya menyergap dua pria di pintu keluar lift lantai satu.
Satu pelaku bertubuh kurus, sementara pelaku lain berbadan gemuk, tinggi. "Keduanya berjaket gelap," kata Rojudin.
Satpam menyergap setelah memantau gerak-gerik kedua pelaku lewat layar kamera pemantau (CCTV).
"Kami curiga karena kedua pria itu mondar-mandir seperti tanpa alasan. Tak berapa lama kedua pelaku tampak mengambil barang-barang keluarga pasien," tutur Rojudin.
Saat disergap, pria bertubuh gemuk dan tinggi mengeluarkan airsoft gun dari pinggangnya. Penangkapan, saat mereka keluar lift, berlangsung alot.
"Ngakunya polisi. Saat kami tanya anggota polisi mana, dia enggak mau jawab. Kami tidak peduli dan membekuk mereka setelah mereka tak bisa menunjukkan kartu anggota polisi," ucap Rojudin.
Petugas satpam lalu merampas dan mengeluarkan barang-barang yang dicuri kedua pria, dan menunjukkan kepada keluarga pasien di lantai tiga.
Suliongto membenarkan bahwa sebagian barang yang ditunjukkan—dompet dan uang Rp 200.000 serta dua ponsel, yakni Samsung Grand 2 dan Blackberry Gemini—adalah miliknya.
Saat beberapa anggota keluarga pasien berdatangan ikut berkerumun, mereka melihat, barang-barang mereka yang hilang juga ada di meja periksa petugas.
"Barang keluarga pasien lain yang masih saya ingat dicuri kedua pelaku adalah tablet, beberapa ponsel, dan dompet," kata Rojudin.