Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Transjabodetabek Dapat Tambahan 600 Bus

Kompas.com - 06/01/2016, 15:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah bus untuk layanan transjabodetabek dipastikan akan ditambah pada tahun ini. Jumlahnya mencapai 600 unit.

Bus-bus tersebut nantinya langsung dioperasikan oleh operator bus transjabodetabek, Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Yuyun Wahyuningrum mengatakan, bus-bus tersebut merupakan bagian dari program pengadaan 3.000 bus berstandar bus rapid transit (BRT) yang diadakan secara bertahap oleh Kemenhub hingga 2019.

"Total bus hibah BRT yang diberikan kepada PPD sudah kami perhitungkan. Jumlahnya 600 unit," kata dia saat dihubungi, Rabu (6/1/2016).

Bus transjabodetabek melayani rute dari kota-kota penyangga ke pusat-pusat keramaian di Ibu Kota. Layanan bus ini yang dirancang dan pengadaan busnya dilakukan Kemenhub.

Kemenhub kemudian menunjuk PPD sebagai pihak yang menjalankan layanan bus ini. Saat ini PPD memiliki 88 unit bus transjabodetabek.

Adapun rute yang dilayani ada empat, yaitu Bekasi-Pasar Baru, Depok-Grogol, Ciputat-Blok M, dan Tangerang-Kemayoran.

Yuyun mengatakan, selain untuk memperkuat layanan transjabodetabek, alokasi 600 bus untuk layanan transjabodetabek adalah untuk merespons keinginan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Basuki diketahui ingin agar jumlah bus yang melayani rute dari kota penyangga ke Jakarta ditambah.

Selanjutnya, ia ingin bus-bus tersebut terintegrasi dalam pembayaran dengan layanan bus transjakarta. Jadi, tarif yang akan dikenakan kepada penumpang hanya Rp 3.500.

"Penambahan bus baru ini hanya sebagian dari total kebutuhan. Namun, kami berharap bisa meningkatkan pelayanan sehingga warga mau beralih naik angkutan umum," ujar Yuyun.

Pada Senin lalu, Direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), PPD, maupun pejabat di Ditjen Hubdar Kemenhub mengadakan pertemuan guna membahas besaran tarif rupiah per kilometer yang ideal untuk PPD dan para operator angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB).

PT Transjakarta menargetkan, paling lambat pada Juni 2016 layanan bus transjabodetabek dan APTB sudah terintegrasi dalam pembayaran dengan layanan bus transjakarta. Tujuannya, warga yang nantinya naik bus tersebut hanya perlu membayar tarif Rp 3.500.

"Targetnya semester ini juga," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih saat dihubungi, Selasa (5/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com