Hal ini yang membuat tidak ada jaminan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke sana.
Meninggalnya Hilman, siswa SMP Islam Terpadu Darussalam Cibitung, Bekasi, karena tenggelam, pada Selasa (5/1/2016), sebagai salah satu contohnya.
"Rata-rata pulau yang jadi tempat wisata belum safety. Pemilik beberapa resort juga belum sadar tentang public safety," kata John kepada Kompas.com, Jumat (8/1/2016) sore.
John melihat, ada banyak wisatawan lokal yang mencari tempat wisata murah di wilayah Kepulauan Seribu.
Menurut dia, untuk aspek keamanan, di tempat wisata yang harganya mahal sudah punya standar keamanan.
Sedangkan tempat wisata murah, seperti pulau yang belum berpenghuni, walaupun belum ada standar keamanan, tetap didatangi wisatawan.
Salah satu pulau yang belum ada standar keamanannya adalah Pulau Kotok, tempat di mana sekolah Hilman mengadakan outbound.
"Banyak wisatawan yang kemping-kemping di pulau kosong, itu belum ada standar safety-nya. Gimana keamanannya, kalau berenang apa airnya aman. Makanya, dalam waktu dekat, saya mau kumpul dengan stakeholder pengusaha tempat wisata ngomongin hal itu," tutur John.
Dari pertemuan itu, John berharap, mulai digagas standar keamanan dan bagaimana mengatur teknis manajemen tempat wisata yang ada di Kepulauan Seribu.
Dengan begitu, wisatawan bisa mendapat imbauan tentang tempat-tempat tertentu yang boleh dikunjungi dan mana yang tidak.
Imbauan itu misalnya sampai batasan berapa meter wisatawan boleh berenang, dan pengetahuan tentang hal-hal berbahaya di suatu kawasan seperti arus bawah laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.