Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kafe Tempat Mirna Tewas Saat Minum Kopi Enggan Berikan Keterangan

Kompas.com - 08/01/2016, 18:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Operasionalisasi kafe yang menjadi lokasi meninggalnya Mirna Salihin (27) masih berlangsung normal pada Jumat (8/1/2016). Menurut pantauan Kompas.com pada sore ini, para pekerja di kafe berinisial O yang berlokasi di lantai G mal sisi barat Grand Indonesia itu masih tampak melayani pengunjung.

Seperti kafe-kafe yang ada di sekitarnya, kafe O merupakan kafe berkonsep modern. Minuman dan makanan yang dijual pun merupakan sajian khas masa kini, tak terkecuali kopi Vietnam, minuman yang dicicipi oleh Mirna sebelum ia meninggal dunia pada Rabu (6/1/2016).

Namun, pihak kafe O masih enggan memberikan keterangan seputar kejadian yang menimpa salah satu konsumennya itu. Menurut petugas keamanan di tempat tersebut, manajerlah yang berwenang memberikan keterangan.

"Tapi manajernya lagi enggak ada," ujar dia.

Kematian Mirna Salihin berawal saat ia dan kedua temannya, S dan N, datang ke kafe O pada sekitar pukul 17.00 WIB. Ketiganya kemudian memesan minuman yang berbeda, masing-masing es kopi Vietnam, Cocktail, dan Fashioned Sazarec.

Tak lama kemudian, hidangan itu pun tersaji di atas meja mereka. Saat S dan N menyedot minumannya, tidak ada perubahan apa pun pada diri mereka. Namun, ketika Mirna menyeruput es kopi Vietnam-nya untuk kali pertama, tubuhnya langsung kejang-kejang.

Setelah itu, Mirna dibawa ke sebuah klinik yang berada di lantai LG. Setelah sempat dirawat beberapa menit di klinik tersebut, Mirna diketahui langsung dijemput suaminya yang kemudian langsung membawanya ke RS Abdi Waluyo di Menteng.

"Nyawa korban tidak tertolong. Korban langsung dibawa ke rumah duka di Rumah Sakit Dharmais," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno, Jumat siang.

Menurut Suyatno, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut. Adapun tindakan yang dilakukan berupa pemeriksaan terhadap enam saksi.

Selain S dan N, empat orang lainnya merupakan karyawan restoran yang terdiri atas MA (31), RDS (21), YR (29), dan AT (26). (Baca: Wanita Ini Tewas Usai Menyeruput Es Kopi di Mal)

"Selain itu, kami juga mendatangi dan mengecek TKP, mencari barang bukti berupa sisa minuman, serta membawa sisa es dan cairan kopi itu ke Puslabfor (Mabes Polri)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com