Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna ATM Waspadai Modus Kejahatan Ini

Kompas.com - 13/01/2016, 11:57 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna anjungan tunai mandiri (ATM) perlu mewaspadai kejahatan yang kerap terjadi jika bertransaksi. Pasalnya, kejahatan saat bertransaksi di ATM kembali marak.

"Kalau untuk ATM. Dulu memang udah pernah, tapi sekarang mulai lagi, yakni nempel call center pake nomor HP," kata Direktur Pelayanan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sondang Martha Samosir di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).

Pelaku memanfaatkan kepanikan pengguna ATM saat kartunya bermasalah. Permasalahan yang kerap terjadi biasanya berupa kartu yang tertelan dan lainnya.

"Biasanya orang panik, dia telepon dan akhirnya terjebak," kata Sondang.

Untuk menghindari kasus kejahatan tersebut, Sondang meminta agar nasabah menyimpan nomor call centre bank milik masing-masing. Sehingga, pas terjadi masalah, ia tak panik dan langsung menelepon call centre yang benar.

Selain modus kejahatan berupa penempelan nomor salah tersebut, Sondang juga mengingatkan ada kejahatan lain berupa penukaran kartu ATM palsu.

"Ada lagi yang mengatakan saya merasa kartu saya di kantong, kok uangnya hilang. Ternyata kartu saat dia mengambil ATM, ditabrak, kartunya diganti dan yang dikantongnya kartu yang beda," kata Sondang.

Peristiwa tersebut biasanya kerap terjadi di rumah sakit. Saat itu, kondisi nasabah sedang panik dan tidak sadar.

Untuk menekan kerugian lebih besar, Sondang meminta agar bank lebih responsif dalam menindaklanjuti kasus berkaitan dengan penggunaan ATM dari nasabah.

"Kadang-kadang call center jaka sembung naik kodok. Kaga nyambung. Ketika ditanya, nama saudara, ibu kandung, keburu bablas (hilang)," kata Sondang.

Harusnya, lanjut Sondang, ada cara lebih mudah untuk mengurus kartu ATM yang tertelan. Sehingga nasabah lebih aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com