Pasangan muda berwajah Timur Tengah asyik saling memotret dan berswafoto dengan latar belakang lanskap dataran berbukit nan hijau.
Adalah Khalid (28) dan Zahra (20), nama dua wisatawan asal Arab Saudi itu, yang terpikat dengan keindahan alam Puncak sehingga memutuskan berbulan madu di tempat ini.
Mereka menyebut kawasan Puncak yang terbentang antara Bogor dan Cianjur itu sebagai Jabal al Akhdar (Gunung Hijau) yang penuh pohon dengan udara sejuk.
”Puncak itu alamnya indah dan iklimnya bagus,” kata Khalid dengan bahasa Inggris saat ditemui seusai foto-foto di Bukit Paralayang Puncak di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.
Khalid dan Zahra tak tertarik dengan kemilau kota modern di Eropa ataupun Amerika.
Mereka melancong ke Indonesia selama 15 hari. Mereka menghabiskan 6 hari di Puncak dengan menginap di hotel mewah, 6 hari berlibur ke Bali, dan 3 hari perjalanan, termasuk transit di Jakarta.
Sebelum menikah, enam tahun lalu, Khalid pernah berwisata ke Puncak. Khalid jatuh hati dengan lanskap indah, udara sejuk, makanan dengan harga terjangkau, serta keramahan penduduk.
Beragam alasan itulah yang membuat Khalid mengajak Zahra menikmati bulan madu di Puncak.
Bukan hanya mereka yang tertarik berwisata ke Puncak. Berdasarkan catatan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Puncak, setiap bulan Puncak didatangi 1.000-1.500 turis yang sekitar 90 persen berasal dari Arab Saudi.
Sisanya pelancong dari bagian lain jazirah Arab, seperti Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, dan Yaman, serta beberapa negara Afrika Utara, seperti Mesir, Aljazair, Tunisia, dan Maroko.
Nuansa Arab
Popularitas Puncak sebagai tujuan wisatawan asal Timur Tengah ini secara bertahap membawa perubahan di kawasan itu.
Yang paling kentara tentu pesatnya kemunculan berbagai sarana pariwisata khas Arab dalam sepuluh tahun terakhir.
Hal itu bahkan membuat sebagian kawasan Puncak kini sudah bagaikan kampung atau negeri Timur Tengah, seperti di kawasan Warung Kaleng, Kecamatan Cisarua, Bogor.
Warung Kaleng adalah sebutan untuk Kampung Sampay, Desa Tugu Utara, Cisarua, yang dibelah oleh Jalan Raya Puncak.