Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negeri Timur Tengah di Gunung Hijau

Kompas.com - 13/01/2016, 16:33 WIB
KOMPAS.com - Langit biru jernih dengan awan putih berarak memayungi kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1) siang.

Pasangan muda berwajah Timur Tengah asyik saling memotret dan berswafoto dengan latar belakang lanskap dataran berbukit nan hijau.

Adalah Khalid (28) dan Zahra (20), nama dua wisatawan asal Arab Saudi itu, yang terpikat dengan keindahan alam Puncak sehingga memutuskan berbulan madu di tempat ini.

Mereka menyebut kawasan Puncak yang terbentang antara Bogor dan Cianjur itu sebagai Jabal al Akhdar (Gunung Hijau) yang penuh pohon dengan udara sejuk.

”Puncak itu alamnya indah dan iklimnya bagus,” kata Khalid dengan bahasa Inggris saat ditemui seusai foto-foto di Bukit Paralayang Puncak di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.

Khalid dan Zahra tak tertarik dengan kemilau kota modern di Eropa ataupun Amerika.

Mereka melancong ke Indonesia selama 15 hari. Mereka menghabiskan 6 hari di Puncak dengan menginap di hotel mewah, 6 hari berlibur ke Bali, dan 3 hari perjalanan, termasuk transit di Jakarta.

Sebelum menikah, enam tahun lalu, Khalid pernah berwisata ke Puncak. Khalid jatuh hati dengan lanskap indah, udara sejuk, makanan dengan harga terjangkau, serta keramahan penduduk.

Beragam alasan itulah yang membuat Khalid mengajak Zahra menikmati bulan madu di Puncak.

Bukan hanya mereka yang tertarik berwisata ke Puncak. Berdasarkan catatan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Puncak, setiap bulan Puncak didatangi 1.000-1.500 turis yang sekitar 90 persen berasal dari Arab Saudi.

Sisanya pelancong dari bagian lain jazirah Arab, seperti Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, dan Yaman, serta beberapa negara Afrika Utara, seperti Mesir, Aljazair, Tunisia, dan Maroko.

Nuansa Arab

Popularitas Puncak sebagai tujuan wisatawan asal Timur Tengah ini secara bertahap membawa perubahan di kawasan itu.

Yang paling kentara tentu pesatnya kemunculan berbagai sarana pariwisata khas Arab dalam sepuluh tahun terakhir.

Hal itu bahkan membuat sebagian kawasan Puncak kini sudah bagaikan kampung atau negeri Timur Tengah, seperti di kawasan Warung Kaleng, Kecamatan Cisarua, Bogor.

Warung Kaleng adalah sebutan untuk Kampung Sampay, Desa Tugu Utara, Cisarua, yang dibelah oleh Jalan Raya Puncak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com