Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengemudi Go-Jek yang Tolong Anggun Lari dari Pospol yang Meledak

Kompas.com - 18/01/2016, 12:36 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Buat Muhammad Yunus (38), peristiwa teror di dekat Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016), tak akan pernah terlupakan.

Saat itu, Yunus sedang berada di sekitar Gedung Jaya, tepatnya di seberang Sarinah.

"Saya lagi main handphone sambil nunggu orderan," kata Yunus saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2016).

Yunus mengatakan, tak lama kemudian, matanya tertuju ke arah pospol lalu lintas yang tepat berada di persimpangan Jalan MH Thamrin.

Matanya melihat Anggun Kartika Sari (24) yang sedang ditilang oleh polisi. Namun, ia merasa ada keanehan karena Anggun tak kunjung keluar dari pos tersebut.

"Saya perhatikan, kok lama ya. Setelah Starbucks meledak, dia (Anggun) juga belum keluar. Nah, pas udah keluar, baru ada ledakan di pospol," kata dia.

twitter Foto pengemudi gojek yang tampak tengah menuntun seorang wanita yang terluka di bagian kakinya saat peristiwa ledakan bom Sarinah, Kamis (14/1/2016), ramai diperbincangkan di media sosial.
Yunus menuturkan, dia refleks berlari ke arah pospol tersebut. Ia langsung menggenggam tangan Anggun dan membawanya ke Gedung Jaya.

"Pas lihat Anggun itu, kasihan. Celananya sudah robek sampai sepanggul, mana telapak kakinya ada paku juga, makanya dia jalan agak pincang," katanya.

Selain paku di telapak kaki Anggun, Yunus melihat beberapa kawat dan paku menancap di sekitar paha dan betis Anggun. Kondisi ini menyebabkan kakinya berlumuran darah.

Yunus mengaku, rasa takut tak tebersit dalam pikirannya saat itu.

"Saya enggak ada rasa ngeri, yang penting niat menolong saja," ucap bapak dari satu putra ini.

Seusai menyelamatkan Anggun di Gedung Jaya, Yunus sempat kembali ke pospol lalu lintas dan menolong polisi yang terluka.

"Setelah saya taruh Anggun, saya balik lagi bantu membopong anggota polantas yang luka parah di kaki sama beberapa polisi yang lain untuk dibawa ke mobil," ujarnya.

Anggun dan polisi yang diselamatkannya kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, dia tetap berada di lokasi, menyaksikan polisi baku tembak, melumpuhkan para teroris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com