Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Badak adalah Otak Penyerangan Polisi di Jakarta Timur

Kompas.com - 22/01/2016, 19:11 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bripka Taufik Haryadi dan seorang informan berinisial J terpaksa menceburkan diri ke Sungai Ciliwung lantaran diserang saat penggerebekan di Jalan Slamet Riyadi 4, Jakarta Timur, Senin (18/1/2016).

Menurut polisi, otak penyerangan terhadap polisi saat penggerebekan itu adalah Ade Friyoza Wijaya (43) alias Ade Badak.

"Yang bersangkutan, Ade Badak cs langsung masuk ke rumah Mami Y mengejar almarhum Taufik dan informan. Inilah yang menyebabkan kami mengejar target utama, yakni Ade Badak," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (22/1/2016).

Sebelum mengejar Taufik dan J, Ade terlebih dahulu melukai Panit Narkoba Polsek Senen Iptu Haryadi Prabowo yang memimpin penggerebekan tersebut. Ade membacok Prabowo menggunakan golok sehingga Prabowo terluka parah.

"Setelah polisi yang luka parah ditinggal, baru Ade Badak cs mengejar Taufik dan informan," tutur Eko.

Ade sendiri sudah tewas dengan tiga peluru yang bersarang di dadanya. Ade ditembak karena melawan polisi saat akan ditangkap di daerah Cawang, Kamis (21/1/2016) malam. Upaya penangkapan Ade setelah ia diintai selama beberapa hari.

Kini, polisi masih memburu 11 pelaku lainnya yang diduga mengeroyok polisi saat penggerebekan.

Dari belasan pelaku tersebut, diketahui ada yang membawa senjata tajam, airsoft gun, hingga senjata api. "Satu senjata api milik Iptu Prabowo masih dipegang oleh inisial M," ujar Eko.

Kompas TV Polisi Dianiaya Warga di Kampung Berland

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com