Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Mirna Merasa Dibohongi Jessica soal Minuman yang Dipesan

Kompas.com - 28/01/2016, 22:45 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dermawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin (27), merasa dibohongi oleh teman anaknya, Jessica Kumala Wongso, terkait minuman yang dipesan di Kafe Olivier.

"Dia bohong sama saya. Saya tanya, anak saya minum kopi, meninggal, kamu minum apa? Katanya, dia (Jessica) minum air mineral," ujar Dermawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Dermawan menuturkan, hal itu terbukti dari bukti pembayaran yang tidak menuliskan tagihan untuk air mineral tersebut. Dalam tagihan itu hanya tertulis Cocktail, Fashioned Sazarec, dan Vietnamese Iced Coffee.

"Saat itu, dia minumnya Cocktail," ucap dia.

Terkait itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Krishna Murti menyampaikan bahwa keterangan antara ayah Mirna dan Jessica agak kurang cocok.

"Kalau dari BAP, bapaknya mendengar Jessica meminum air. Kalau dari BAP Jessica, dia minum Cocktail. BAP saksi semua juga bilang minum Cocktail," ucap Krishna.

Sebelumnya, Dermawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin, dipanggil ulang oleh pihak kepolisian, Kamis (28/1/2016). Dengan kemeja dan kacamata hitam, Dermawan hadir di Polda Metro Jaya pada pukul 09.10 WIB.

Selama hampir tujuh jam, ia diperiksa oleh pihak kepolisian.

Adapun Mirna tewas seusai minum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016). Mirna kejang-kejang dan tak sadarkan diri setelah menyeruput es kopi itu. Ia sempat dibawa ke klinik di mal, tetapi nyawanya tak tertolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com