Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut RSCM: Karyawan Terlibat Penjualan Organ Tubuh Pasti Dipecat

Kompas.com - 29/01/2016, 15:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo CH Soejono menegaskan, pihaknya tidak terlibat dalam praktik jual beli organ tubuh.

Soejono mengatakan, ia mengetahui kasus tersebut melalui media massa.

"Saya tidak tahu, tetapi yang berkembang di media massa itu ada tiga orang tersangka. Kami pihak RSCM menegaskan tidak terlibat dalam proses jual beli organ tubuh," ujar Soejono di Ruang Customer Care RSCM, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016).

Soejono menegaskan, jika memang terbukti ada dari pihaknya yang terlibat kasus ini, pihaknya akan menindak dengan tegas oknum tersebut.

"Langsung kita pecat karena itu merupakan pelanggaran berat. Kalau ada yang ketahuan seperti itu dan saya tahu, enggak akan pandang bulu, siapa pun yang melakukan," katanya.

Soejono menambahkan, pihaknya sangat mengawasi dengan ketat masalah transplantasi organ tubuh yang dilakukan oleh tim dokter mereka.

"Itu ketat sekali, kita menemukan hal yang mencurigakan saja langsung kita cut karena hal tersebut sangat dilindungi," ungkapnya.

Polisi sebelumnya menangkap tiga orang yang tergabung dalam sindikat perdagangan orang. Mereka ditangkap karena melakukan transplantasi ginjal secara ilegal di Bandung, Jawa Barat.

Ada tiga orang tersangka, yakni berinisial AG, DD, dan HS yang ditangkap karena kasus tersebut pada bulan Juni 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com