Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Jessica Pastikan Kliennya Tidak Akan Meminta Maaf

Kompas.com - 01/02/2016, 20:49 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Yayat Supriatna menilai bahwa kliennya tidak perlu meminta maaf terkait kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27).

Jessica saat ini telah ditetapkan oleh pihak kepolisian sebagai tersangka atas kematian Mirna seusai menyeruput kopi di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu (6/1/2016).

"Enggak ada kata minta maaf," ujar Yayat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta pada Senin (1/2/2016).

Yayat menuturkan, permintaan maaf itu tak perlu disampaikan, karena menurutnya Jessica tidak melakukan hal-hal yang dituduhkan.

Sementara itu, ayah Mirna, Dermawan Salihin menilai bahwa seharusnya Jessica ataupun keluarganya mengajukan permintaan maaf.

"Ya enggak bisa begitu lah. Minimal bilang maaf. Soalnya anak saya kan yang beliin kopi dia (Jessica)," ucap Dermawan.

Menurut Dermawan, hal itu menunjukan bahwa tidak adanya itikad baik dari Jessica maupun keluarganya. Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27), Jessica Kumala Wongso dibesuk oleh Ibunya, Imelda Wongso, Senin (1/2/2016).

Selain melepas rindu dengan anaknya, ternyata Imelda pun sempat bertemu dengan Ayah Mirna, Dermawan Salihin di ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Iya tadi sempat berpapasan," ujar Yayat yang saat itu mendampingi ibu Jessica.

Yayat menyampaikan bahwa dalam perjumpaan itu mereka tidak membicarakan apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com