Kepala Seksi Sarana Orang dan Barang Sub Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Polda Metro Jaya Komisaris Endah Susilowati mengatakan, perempuan pengendara sepeda motor rata-rata lebih mudah gugup dan refleksnya tak sebaik lelaki pengendara. Meski demikian, ini tak berlaku bagi semua perempuan pengendara.
Karakter ini menyebabkan perempuan lebih rentan kecelakaan saat mengendarai sepeda motor. "Lelaki pengemudi rata-rata lebih baik tekniknya saat mengendarai sepeda motor," ujarnya dalam diskusi "Berkendara dengan Aman Bersama Anak" yang diselenggarakan PasarPolis.com, Kamis (4/2/2016), di Jakarta Pusat.
Menurut data PasarPolis yang mengutip data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, pada 2014 jumlah kecelakaan sepeda motor yang melibatkan perempuan pengendara melonjak hingga 49,50 persen.
Meski meningkat pesat, jumlah total kecelakaan yang melibatkan perempuan masih lebih rendah daripada yang melibatkan laki-laki.
Menurut Endah, saat ini ada kecenderungan peningkatan kebutuhan perempuan mengendarai sepeda motor. "Coba sekarang kalau dilihat di sekitar SD, banyak ibu bersepeda motor mengantar anak dan di pasar-pasar untuk belanja," ujarnya.
Pendiri PasarPolis.com, Cleosent Randing menambahkan, angka-angka tersebut selaras dengan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Menurut AISI, angka pembelian sepeda motor oleh perempuan di Indonesia meningkat dari 8 persen pada 2010 menjadi 15 persen pada 2015.
Pendiri klub perempuan berkendara aman Inuk Blazer Ladies Bikers Club, Inuk Blazer, mengatakan, ada sejumlah tips berkendara aman bagi perempuan. Tips itu, antara lain, tak mengenakan rok dan sepatu bertumit tinggi saat mengendarai motor dan selalu mematuhi peraturan.
Melanggar aturan
Dalam diskusi terpisah tentang keamanan berlalu lintas di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kemarin, terungkap bahwa sebagian besar kecelakaan lalu lintas diawali pelanggaran aturan di jalan raya.
Ajun Komisaris Besar Agustin dari Korps Lalu Lintas Mabes Polri mengatakan, pelanggaran itu mulai dari tak memakai helm, melanggar lampu merah, melanggar marka jalan, melebihi batas kecepatan maksimum, hingga melawan arus.
Sementara itu, seorang pengendara sepeda motor tewas setelah terperosok jurang di Jalan Nanggeleng, Sukamakmur, Bogor, Rabu (3/2) sore. Korban bernama Riyan Budi Santoso (25), warga Combang, RT 022 RW 003 Pojoksari, Sukomoro, Magetan, Jawa Timur.
Kecelakaan terjadi saat korban membonceng istrinya memakai Honda Vario B 4557 TDZ. Kepala Subbagian Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, korban terperosok diduga akibat kehilangan kendali saat berusaha menghindari lubang jalan. (IRE/DNA/BRO)