Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boy Sadikin, dari Ingin Jadi Gubernur DKI hingga Undur Diri dari PDI-P

Kompas.com - 11/02/2016, 08:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Boy Bernardi Sadikin merupakan salah satu kader PDI-P yang cukup dikenal. Salah satunya karena ayahnya mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Pemberitaan mengenai Boy sempat tenggelam setelah dia tidak lagi menjadi anggota DPRD DKI. Baru-baru ini, namanya mencuat lagi karena keputusannya untuk mundur sebagai ketua DPD PDI-P DKI Jakarta.

Siapa sebenarnya Boy Sadikin?

Pada tahun 2013, Boy pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Jabatan ini dia tempati setelah pendahulunya, Sayogo Hendrosubroto, memasuki masa pensiun.

Selain menjadi Wakil Ketua DPRD, Boy juga bertugas di Komisi D DPRD DKI Jakarta bidang pembangunan.

Sejak awal, Boy sudah masuk ke parlemen melalui PDI-Perjuangan. Posisinya sebagai Ketua DPD PDI-P DKI membuatnya menjadi petinggi partai di Jakarta.

Boy Sadikin tidak kembali masuk menjadi bagian dari DPRD DKI di periode 2014-2019. Sehingga, dia resmi hanya menjabat sebagai Ketua DPD PDI-P saja sejak tahun 2014.

Pernah ingin jadi gubernur

Pada Pilkada DKI 2012, Boy sempat ingin ikut dalam kandidat cagub dari PDI-P. Namun, hal itu batal dia lakukan. Boy justru memilih untuk menjadi ketua tim sukses Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI.

Pilihan Boy saat itu ternyata dipengaruhi oleh ingatannya untuk menjaga nama baik partai dan orangtua.

Dia mengatakan, keinginan untuk menjadi pemimpin sebenarnya tidak boleh hanya didasari pertimbangan otak, tetapi juga harus dengan pertimbangan nurani.

"Orangtua saya selalu berpesan, jangan hanya berpikir dengan otak, tapi juga dengan hati nurani," ujar Boy.

Boy mengakui, nama besar orangtuanya seringkali menjadi beban bagi dia.

Dengan membawa nama besar Sadikin, dia merasa belum mencapai level dan kapasitas pemimpin yang bisa mengemban tugas demi rakyat banyak. Akhirnya, dia pun memilih mundur.

"Karena nasib jutaan warga Jakarta dipertaruhkan untuk jabatan ini," ujar dia.

Pernah digadang jadi wakilnya Ahok

Pada tahun 2014, Boy pernah disebut-sebut sebagai kandidat wakil gubernur yang akan mendampingi Basuki Tjahaja Purnama. Hal itu terjadi ketika Komisi Pemikihan Umum menunjukan bahwa pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul dalam Pilpres 2014.

Setelah Jokowi menjadi presiden, kursi gubernur tentu turun kepada wakilnya yaitu Ahok (sapaan Basuki).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com