Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ada Empat PRT yang Disiksa Majikan di Utan Kayu

Kompas.com - 12/02/2016, 12:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, ternyata mengakibatkan empat orang korban.

Selain Siti Sri Marni alias Ani (20), ada tiga PRT lain yang disiksa di rumah pelaku bernama Meta Hasan Musdalifah (40) itu.

Koordinator Nasional Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) Lita Angraini mengatakan, tiga korban lain yakni Erni (20), Musa (20), dan Wardi (20). Para korban juga mengalami penyiksaan oleh majikannya.

"Keempatnya mengalami kekerasan yang sama. Namun, yang paling parah Ani, sekarang masih dirawat di RS Polri. Sementara tiga lainnya sudah dipindahkan ke rumah aman (safe house)," kata Lita dalam jumpa pers di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2016).

Masing-masing korban, menurut dia, memiliki luka permanen bekas cambukan ikat pinggang dan pemukulan. Kejadian ini disebut sudah berlangsung lama.

"Kejadian sudah berlangsung lama dan kemarin setelah Ani bisa melarikan diri diselamatkan, kalau tidak bisa lebih fatal dan mengancam nyawa," ujar Lita.

Keempat PRT ini disekap dalam rumah dan tak boleh berinteraksi baik dengan orang luar rumah atau keluarga. Keempatnya disekap selama bertahun-tahun. Mereka juga tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

"Kalau keluarganya tanya, majikannya bilang lagi keluar kota," ujar Lita.

Anggota Divisi Pelayanan Hukum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik Jakarta, Zuma, mengatakan, keempat PRT yang jadi korban itu kini dalam perlindungan hukum pihaknya.

"LBH Apik diminta dampingi korban kekerasan dan keempatnya akan kami dampingi sebagai kuasa hukum. Kemarin kita lihat Ani dan ketiganya, kondisinya memperihatinkan," ujar Zuma.

Sebelumnya, pemilik sebuah rumah di Jalan Moncokerto, di RT 14 RW 12 Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Meta Hasan Musdalifah (40), menjadi pelaku sekaligus otak kasus penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) bernama Ani (20).

Ani akhirnya melarikan diri dari rumah majikannya itu. Ani ditolong warga dan melaporkan kasus itu ke polisi.

Saat pertama melapor, kondisi PRT perempuan tersebut dalam keadaan babak belur dan mengalami sejumlah luka lebam, bengkak, serta bekas kekerasan benda tumpul mulai dari bagian kepala, telinga, hidung, bibir, dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Kepada petugas yang memeriksa, perempuan tersebut mengaku mendapat kekerasan fisik yang cukup serius, mulai dari dipukul dengan sapu, sendal, disiram air panas, hingga disetrika.

"Disiram air panasnya sudah lama, di dada sini. Kalau salah disiram air panas, dan perut saya ada bekas setrika," kata perempuan tersebut, Selasa siang.

Dari rumah majikannya, ia melarikan diri dengan memanjat ke luar rumah. Kasus ini sedang ditangani oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com