"Jadi, terkait dengan adanya intimidasi, itu provokatif. Tidak benar ada preman di sini yang mengintimidasi orang supaya jangan mau pindah atau jangan mau patuh dengan surat edaran atau perintah dari Gubernur itu, tidak ada, apa ada? Tidak ada," kata Razman di Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis (18/2/2016).
Razman menyebut, 23 orang yang mendaftar ke rusun sebagai sebagian kecil warga Kalijodo saja. Namun, ia meralatnya bahwa warga yang mendaftar itu bukan warga Kalijodo setelah seorang warga setempat memberitahunya saat wawancara dengan awak media.
"Itu hanya bisa jadi diduga manipulatif. Tetapi, saya ingin katakan begini, jangan ujuk-ujuk rakyat dibujuk dengan surat edaran itu," ujar Razman.
Sebelumnya, warga Kalijodo ada yang mencabut pendaftaran dirinya untuk direlokasi ke rumah susun sewa (rusunawa).
Menurut informasi, petugas Kecamatan Penjaringan yang menjaga posko pendaftaran, warga tersebut mencabut pendaftarannya karena mendapatkan ancaman oknum preman di lokasi itu.
"Katanya sih diancam sama preman, kasihan juga, dia sudah pengin cepat-cepat pulang kampung saja pokoknya," ujar petugas tersebut, Kamis.
Sejauh ini, sudah ada 37 kepala keluarga (KK) dari RW 05 Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang mendaftar untuk direlokasi ke rusun. Dari 37 KK tersebut, ada satu KK yang membatalkan pendaftarannya.
"Dia bilang mau pulang kampung saja, enggak mau ke rusun, pengin cepat-cepat pergi dari Kalijodo juga," ujar petugas.
Kecamatan Penjaringan mencatat, ada 3.052 warga di Kalijodo yang tersebar di RT 01, 03, 04, 05, dan 06 yang seluruhnya berada di RW 05. Sementara itu, jumlah kepala keluarga di sana tercatat 1.340 KK.
Secara terpisah, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan, tokoh masyarakat Kalijodo, Abdul Azis atau Daeng Azis, melakukan intimidasi terhadap warga Kalijodo yang bersedia direlokasi.
Sebab, menurut dia, banyak warga Kalijodo yang mencabut pendaftaran diri mereka untuk direlokasi ke rumah susun.
Rustam mengatakan, sebelumnya, ada 24 orang yang mendaftarkan diri agar bisa mendapatkan rumah susun. Namun, jumlahnya kini berkurang menjadi 10 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.