Pemandangan tak biasa itu adalah adanya jenazah Parman yang ditempatkan di atas balai kayu, ditutupi seprai putih, dan beratapkan terpal.
Jenazah Parman yang merupakan seorang penganggur dan pengemis itu disemayamkan di sebidang tanah kosong, yang terletak di sebelah selatan rumah dinas petugas PT KAI.
Tempat jenazah Parman disemayamkan, jaraknya hanya beberapa meter dari Jalan Teuku Cik Ditiro.
Sementara itu, rekan-rekan almarhum menyapa para pengendara yang melintas sembari menyodorkan tangannya, meminta belas kasihan para pengendara untuk menyisihkan rezekinya demi Parman.
Tak sedikit pengendara yang melintasi jalan tersebut, terutama yang terjebak palang pintu kereta maupun lampu merah di persimpangan Jalan Teuku Cik Ditiro dengan Jalan Latuharhary, memberikan bantuannya.
Entin (48), teman Parman, menyebutkan, dari hasil mengemis yang dilakukan sejak malam tadi hingga tadi pagi jenazah dibawa ke tempat pemakaman, uang yang terkumpul sebanyak sekitar Rp 3 juta.
"Ya alhamdulillah, dapat dari semalam (sekitar) Rp 3 juta," kata Entin.
Uang tersebut seluruhnya digunakan untuk membiayai Parman, mulai dari pemandian hingga pemakaman.
Entin merinci, untuk memandikan jenazah Parman saja, biayanya sekitar Rp 800.000 dengan menggunakan jasa dari sebuah yayasan di Jakarta Timur.
Sedangkan untuk membiayai pemakaman Parman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, dikenakan biaya sebesar Rp 800.000.
"Memakamkan orang kan tidak murah," terangnya.
Selain itu, untuk membayar sewa metromini yang mengangkut rekan-rekan almarhum menuju kuburan dan kembali lagi dikenakan biaya Rp 200.000.
Cerita hidup Parman
Perempuan asal Garut, Jawa Barat, itu menerangkan bahwa Parman berada di seputar Pasar Rumput sudah sejak tahun 1970-an.
Pada era itu, Parman yang saat itu masih muda sudah mulai memulung dan tidur di sembarang tempat.
Hingga usianya lanjut, Parman belum memiliki KTP, menurut Entin, sehingga umur pastinya masih misterius.
Alamat dan nama lengkapnya juga tidak diketahui. Hal itu juga yang menyulitkan rekan-rekannya mengusahakan bantuan untuk Parman.
Sehingga, selama sekarat pada dua bulan terakhir, Parman tidak memperoleh pengobatan yang memadai hingga akhirnya meninggal dunia.
Jenazah Parman akhirnya dimakamkan pagi ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan. (Nurmulia Rekso Purnomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.