Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalijodo Siap Jadi Taman Seluas 4 Hektar

Kompas.com - 29/02/2016, 19:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Kalijodo siap ditata dan dibangun menjadi ruang terbuka hijau.

Namun, di sela-sela persiapan sebelum penertiban ratusan bangunan liar di kawasan itu, kebakaran melanda dua rumah di Jalan Kepanduan II di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat itu.

Ditemui di Kalijodo, perwira piket Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Sastro, Minggu (28/2/2016) malam, mengatakan, pada pukul 20.45 api muncul di rumah warga, Sidik (38), di eks kawasan lokalisasi Kalijodo.

Api diduga muncul akibat tumpukan kayu didekat rumah berukuran 5 meter x 7 meter di RT 005 RW 005, Penjagalan, Jakarta Utara, itu dibakar orang tak dikenal.

"Api bisa dipadamkan setelah dikerahkan 14 mobil pemadam. Pukul 21.30, kebakaran teratasi. Dua rumah ludes, tanpa korban jiwa," kata Sastro.

Sampai menjelang bakal dirubuhkan, semalam, sekitar 5.000 personel, polisi, satpol PP, dan anggota TNI, disiagakan di Kalijodo.

Seusai diratakan, di atas lahan tersebut akan dibangun taman seluas 4 hektar yang bakal rampung dalam empat bulan.

"Biayanya sekitar Rp 20 miliar. Dana diperoleh dari dana CSR (corporate social responsibility). Sejumlah perusahaan sudah menawarkan dana CSR ini kepada kami. Jadi, soal pembiayaan, sudah selesai. Kami berharap dalam empat bulan setelah lahan dibebaskan dari bangunan, taman selesai dibangun," kata Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar Muadzin Mungkasa saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat.

Ia didampingi Kepala Dinas Taman dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati, sejumlah arsitek lanskap, Kepala Dinas Tata Ruang Iswan Achmadi, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup Riana Faiza, serta Asisten Deputi Bidang Tata Ruang Abdul Chair.

Ratna menambahkan, 3,5 hektar dari 4 hektar kawasan tadi berada di wilayah Jakarta Utara, sedangkan 0,5 hektar lainnya berada di wilayah Jakarta Barat.

Taman akan dilengkapi sejumlah fasilitas publik (lihat gambar). "Taman akan dibangun dengan bermacam kontur tanah untuk kegiatan olahraga, bermain, berkesenian, sekaligus sebagai tempat meeting point untuk bermacam pawai dan kegiatan sosial budaya lainnya," ucap Ratna.

Taman akan dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama, pembuatan bermacam kontur tanah dan penghijauan.

Tahap kedua, pembangunan ruang terbuka hijau secara keseluruhan, termasuk pembangunan infrastruktur serta lampu penerang dan penghias taman.

Tahap ketiga, membangun komunitas peduli lingkungan yang mampu menghidupkan bermacam kegiatan di taman.

Oswar menambahkan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan ada sedikit ruang untuk para pedagang kaki lima di taman tersebut. "Yang penting ditata, dibatasi, dan dikendalikan," ujar Oswar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com