Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Promotor Konser EXO Geledah Penonton sampai Pakaian Dalam

Kompas.com - 04/03/2016, 13:41 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu orangtua penonton konser boyband asal Korea EXO'luXion pada 27 Februari 2016 kemarin, Titarubi, melalui akun Facebook-nya, mengaku telah ditelepon pihak promotor terkait dugaan pelecehan seksual saat pemeriksaan masuk ke tempat konser.

Promotor yang bernama Mecimapro dikeluhkan para penonton yang sebagian besar perempuan karena prosedur pemeriksaan sampai menyasar pakaian dalam hingga menekan kemaluan.

"Tadi sore saya ditelepon pihak Mecimapro yg memberikan penjelasan bahwa pemeriksaan tubuh adalah unt melacak kamera yang kemungkinan disembunyikan di dada dan di dalam celana dalam dengan cara merabanya."

"Hal tersebut, seperti tertera di foto kuning, sudah sesuai dengan SOP, guna mencegah kamera masuk ke ruang konser. Tetapi mereka mengijinkan HP untuk dibawa sebagai alat komunikasi," demikian tulis Titarubi dalam akun Facebook miliknya, Jumat (4/3/2016).

Tadi sore saya ditelp pihak Mecimapro yg memberikan penjelasan bahwa pemeriksaan tubuh adalah unt melacak kamera yg...

Posted by Titarubi on Thursday, March 3, 2016

Menurut Rita, dari pembicaraan dengan pihak Mecimapro, ia memperoleh penjelasan dari petugas keamanan atau petugas sekuriti berupaya memeriksa keberadaan kamera yang lebih kecil dari kamera handphone agar tidak masuk ke dalam tempat konser.

Cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan meraba organ vital penonton perempuan. Hal itu dilakukan oleh petugas sekuriti perempuan, disaksikan oleh petugas sekuriti laki-laki yang berada di dekat sana.

"Saya menduga bahwa pihak promotor kebanyakan nonton film2 intelejen semacam 007 dsb dan menduga para penonton boysband Korea atau K-POP, ExoLuxion, yg penontonnya tingkat SD - kuliahan ini dituduh memiliki alat yg demikian canggih hingga bisa diselipkan di celana dalam atau bra," tambah Titarubi.

Menurut dia, prosedur keamanan yang diterapkan sangat aneh, terlebih banyak penonton perempuan yang sebenarnya sudah memakai pakaian ketat, tetapi masih harus diperiksa dengan cara menekan bagian dekat kemaluan dengan tangan.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), selaku pihak yang menerima aduan serupa, menuturkan, mereka akan mendampingi para korban pelecehan seksual hingga kasus ini bisa disidangkan di pengadilan.

Kompas.com masih berupaya untuk menghubungi pihak Mecimapro untuk meminta komentar terkait dugaan pelecehan seksual tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com