JAKARTA, KOMPAS.com - Area pemukiman warga yang terletak di Kemang Timur 17 RT 011 RW 03 Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan masih digenangi oleh air.
Banjir itu disebabkan oleh longsornya tembok pembatas rumah warga.
Puing-puingnya menutupi saluran kali dan menghambat aliran air. Akibatnya, air di kali itu meluap dan menggenangi rumah warga. Kondisi ini diperparah dengan curah hujan yang deras mengguyur kawasan tersebut.
Salah satu warga RT 011 RW 03, Maryamah (43) mengatakan, semula, ketinggian air mencapai ukuran pinggang orang dewasa. Namun, pada esok paginya, ketinggian air perlahan mulai surut hingga semata kaki.
Ia menambahkan, jika banjir, umumnya hujan akan surut dalam waktu dua atau tiga jam saja.
Sementara itu, menurut warga lainnya, Udin (47) kondisi banjir yang diakibatkan oleh longsor sudah pernah terjadi pada tahun 2007. Ia mengatakan, longsor diakibatkan oleh hal serupa, yakni tembok pembatas roboh.
Hanya saja, dampak yang diakibatkan jauh lebih besar. Dimana, luapan air kali bercampur hujan membuat banjir di kawasan Kemang Timur itu mencapai ukuran leher orang dewasa.
"Kalau ini masih belum terlalu tinggi. Kalau dulu kami sampai mengungsi," kata Udin saat ditemui di kediamannya, Jakarta, Jumat (4/3/2016).
Meski begitu, ia mengakui, ketinggian air tersebut cukup lama surutnya. Biasanya, cuma sekitar satu jam setelah hujan reda, air yang menggenangi rumah warga pun perlahan mulai surut.
Sebelumnya, lima kontrakan yang terletak di Jalan Kemang Timur 17, RT 011 RW 03, Jakarta Selatan mengalami kerusakan pada Kamis (2/3/2016) dini hari. Kerusakan disebabkan karena tertimpa oleh tembok pembatas rumah warga yang roboh.
Tembok pembatas rumah yang berketinggian sekitar delapan meter itu, menimpa hunian warga di bawahnya. Dua buah Pohon Kamboja setinggi tiga meter, yang ada terletak berdampingan tembok pun ikut terseret dan menimpa rumah warga.
Lurah Bangka Dedih Suhada mengatakan, peristiwa ini disebabkan oleh fondasi tembok yang rapuh. (Baca: Tembok Rumah Kontrakan di Kemang Roboh)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.