Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Hilangnya Mobil Pemadam Kebakaran di Jatinegara

Kompas.com - 21/03/2016, 05:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah mobil pemadam kebakaran milik Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, hilang dari posnya di Jalan DI Panjaitan, atau tepatnya di samping Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (20/3/2016).

Mobil tersebut kemudian ditemukan teronggok di Jalan MH Thamrin, depan halte Sarinah, Jakarta Pusat. Bagaimana bisa terjadi?

Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar Jakarta Timur, Gatot menyatakan, kejadian bermula saat Magfuri, saksi mata sekaligus petugas damkar di pos tersebut terjaga dari tidurnya sekitar pukul 04.14 WIB.

Magfuri melihat bahwa mobil yang berjarak 20 meter dari pos damkar, hilang. Kebetulan, di antara mobil lain, mobil yang hilang itu berada paling depan atau paling luar. Sementara pos damkar ini tidak memiliki pagar.

"Pukul 04.15 mobil sudah tidak ada, kemudian dicari di lokasi terdekat nihil, pukul 08.00 kita lapor ke Polsek Jatinegara," kata Gatot, kepada Kompas.com, Minggu malam.|

( Baca: Satu Mobil Pemadam Kebakaran Sektor IV Jatinegara Hilang )

Hilangnya mobil damkar ini cepat menyebar, khususnya di antara sesama petugas damkar. Sekitar pukul 10.30 WIB, Gatot mengatakan pihaknya mendapat informasi via whatsapp sesama petugas bahwa mobil tersebut ada dekat di halte Sarinah.

"Kita kejar ke sana ternyata benar, mobil yang kita cari ada di sana," ujar Gatot.

Saat mau dibawa pulang, mobil damkar yang mampu menampung 4.000 liter air itu ternyata mengalami kerusakan. Meski hidup, tapi suara mesin mobil itu seperti sangat kasar.

"Kita coba ganti aki ternyata tidak bisa, bunyinya sudah kayak suara mesin rusak," ujar Gatot.

Meski demikian, tak ada bagian mobil yang ikut hilang. Semua masih lengkap termasuk kunci mobil.

Gatot mengakui,kunci mobil tersebut memang tidak pernah dicabut sebagai bentuk kesiagaan. Hal inilah yang kemungkinan dimanfaatkan pelaku.

Akhirnya, mobil derek damkar pun dipanggil untuk menarik kembali mobil damkar yang sempat hilang dan ditemukan rusak itu.

Sudin Damkar Jakarta Timur belum mau menduga-duga siapa pelaku di balik kasus ini. Polisi diberi kewenangan penuh untuk mengusutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com