Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teguh, Wakil Rektor yang Daftar Jadi Cagub DKI dari Demokrat

Kompas.com - 09/04/2016, 07:15 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Teguh Santosa mungkin nyaris tak dikenal. Meski tak populer, Teguh tetap ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Pada Jumat (8/4/2016), Teguh datang ke kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat untuk mendaftarkan diri sebagai bakal cagub DKI. Teguh yang mengaku masih aktif sebagai pengajar di London School, dan Wakil Rektor Universitas Bung Karno itu mengatakan, dirinya merasa terpanggil untuk mengatasi sejumlah masalah Ibu Kota.

"Saya seperti Anda juga, ya kita tidak tahan juga melihat persoalan tidak pernah selesai. Jadi mungkin inilah saatnya kita turut untuk membenahi apa yang selama ini kita lihat perlu dibenahi, tapi belum termulai juga," kata Teguh, di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2016) sore.

Teguh mengklaim sudah mempersiapkan diri menghadapi pilkada DKI Jakarta 2017. Ia mengaku sudah punya tim untuk pilkada dan telah menyusun visi serta misinya.

Ia menamakan programnya "24 jam" yang dibagi menjadi tiga cluster, yaitu cluster pemerintahan, keadilan, dan manusiawi.

"Kita tidak mau lagi dengar benturan antara kelompok kepentingan dengan masyarakat bawah," ujar Teguh.

"Anda tahu semua kasus yang belakangan ini terjadi. Kita tidak mau lagi dengar ada benturan antara aparat pemerintah dengan masyarakat bawah," tambahnya.

Teguh mengaku telah memulai pendekatan ke sejumlah partai politik.

"Selain Demokrat saya juga sudah berbicara partai dengan beberapa partai politik yang lain, ada Gerindra kemudian ada Partai Amanat Nasional, itu pun masih pendekatan informal, juga dengan PDIP. Tapi baru Demokrat yang saya daftar," ujarnya.

Soal elektabilitas, ia memaklumi kalau tidak 'populer' saat ini. Namun, ia yakin memiliki cukup peluang dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Sejauh ini saya melihat peluang besar yang saya miliki. Semua tahu ada beberapa nama dan kelihatannya nama-nama yang sudah muncul itu memiliki limitasi ya, kontroversial dan seterusnya," ujarnya.

Kompas TV Survei: Elektabilitas Ahok Masih Teratas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com