Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pasar Ikan Bertumpu pada Posko Bantuan

Kompas.com - 19/04/2016, 09:36 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasna (42) duduk di sebuah bangunan semi permanen di wilayah penggusuran Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Bersama dua perempuan lainnya, bangunan itu kini jadi tempat bercengkrama bagi warga korban penertiban Pasar Ikan.

"Begini lah tinggalnya, seadanya. Rumah sudah hancur," kata Hasna saat ditemui Kompas.com di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (18/4/2016).

Bersama sang suami dan tiga anaknya, Hasna tinggal dirundung cemas. Unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang ditawarkan Pemprov DKI Jakarta ia tolak lantaran berjarak jauh dari tempat kerjanya.

Ia bekerja di salah satu apartemen di Penjaringan. Sedangkan sang suami bekerja di daerah Muara Angke.

"Rusunnya dapat di Cakung (Rusun Rawa Bebek). Kan jauh," timpal Hasna.

Tinggal di bangunan semi permanen ala kadarnya itu diakui tak nyaman. Ia menjadi tak leluasa menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga. 

Hasna bercerita, untuk makan dia harus beli atau mendapat bantuan dari sumbangan posko-posko kemanusiaan di Pasar Ikan. Keberadaan posko tersebut dianggap membantu lantaran rutin memberikan makanan gratis.

"Tapi saya  juga harus bisa mandiri, gak mau minta terus," kata Hasna.

Bangun posko

Posko kemanusiaan di Pasar Ikan kini mulai bermunculan. Posko-posko tersebut bertujuan untuk membantu warga Pasar Ikan yang masih bertahan.

Jumlah warga yang memilih bertahan tidak sedikit. Banyak di antara mereka tinggal di atas perahu.

Salah satu posko didirikan ormas Front Pembela Islam (FPI). Posko kemanusiaan itu terletak di Masjid Keramat Luar Batang.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI Jakarta Utara, Ustaz Muhammad Iqbal mengugkapkan bahwa posko tersebut dibangun untuk meringankan beban warga setelah penertiban. Berbagai jenis bantuan dusalurkan kepada warga, sama seperti posko lain yang terdapat di lokasi itu.

"Tujuan kita jelas membangun posko kemanusiaan untuk membantu umat muslim lainnya," kata Iqbal saat dihubungi, Senin (18/4/2016).

Halaman:


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com