Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Manusia Perahu" Tidak Tahu Asal Bantuan Bahan Pokok yang Mereka Dapat

Kompas.com - 21/04/2016, 19:59 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pasar Ikan yang saat ini tinggal di atas perahu nelayan mengaku tak tahu dari mana sumber bantuan bahan pokok yang mereka dapat setiap hari. Turah, mantan warga Pasar Akuarium mengatakan tak tahu dari mana asal bahan pokok tersebut.

"Tiap hari dapat makanan, ada beras, mi instant terus roti, ya sumbernya dari mana aja, saya juga enggak tau," ujar Turah kepada Kompas.com, Kamis (21/4/2016).

Turah mengatakan selain bahan pokok, setiap pagi, "manusia perahu" selalu diberikan sarapan seperti bubur, saat siang hingga malam juga ada kiriman makanan untuk mereka. (Baca: Saat Posko Kemanusiaan Berdiri di Pasar Ikan...)

Selain Turah, ada Basri yang hanya mengetahui bahwa beberapa bahan pokok yang dia dapat berasal dari ormas Front Pembela Islam (FPI).

"Biasanya FPI yang kirim, tapi selain itu saya enggak tau mas," ujar Basri. (Baca: FPI Dirikan Posko Kemanusiaan bagi Korban Penggusuran Pasar Ikan)

Sejak pekan lalu, FPI telah mendirikan posko kemanusiaan di Luar Batang dan Pasar Ikan. Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI Jakarta Utara Ustadz Muhammad Iqbal mengungkapkan, posko dibangun karena keprihatinan terhadap warga Pasar Ikan yang masih bertahan di perahu nelayan.

Iqbal mengungkapkan bantuan tidak hanya datang dari FPI, tapi juga dari organisasi lain, seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT), Baznas, dan Lembaga Nasional Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU). (Baca: "Manusia Perahu" Pasar Ikan Berbondong-bondong Ambil Bantuan di Posko)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com