Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Penampakan Kontrakan Tempat Pelaku Mutilasi dan Korbannya Tinggal Bersama

Kompas.com - 23/04/2016, 16:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontrakan yang pernah ditinggali tersangka mutilasi, Agus dan korbannya, Nur Atika, kini telah kosong.

Dari pantauan Kompas.com, kontrakan tersebut berada di Desa Telaga Sari RT 12 RW 01, Cikupa, Tangerang.

Kontrakan dua lantai ini memiliki 13 kamar dengan ukuran lebih kurang 4x4 meter.

(Baca: Puluhan Warga Cikupa Penasaran dengan Sosok Agus, Pelaku Mutilasi)

Kamar Agus dan Nur berada di lantai dua yang langsung menghadap ke jalan kecil.

Kamar nomor 7 yang pernah ditinggali Agus dan Nur tersebut kini terkunci dan dipasangi garis polisi untuk mencegah warga masuk.

Dari luar, terlihat di dalam kamar terdapat sebuah kamar mandi dengan pintu yang sudah rusak, serta handuk bewarna merah muda bermotif bunga, yang tergantung di atas pintu tersebut.

Di ruangan tersebut juga tergeletak tiga gelas kaca dan beberapa botol plastik. Tidak terlihat bekas darah di lantai kamar yang dipasangi terali besi di jendelanya itu.

Sejak terungkapnya pembunuhan di kamar nomor 7 ini, tidak ada lagi penghuni yang berani tinggal di kontrakan tersebut.

Seluruh penghuni kontrakan telah pindah. Bahkan, sang pemilik yang tinggal di samping kontrakan tersebut, yakni Haji Malik, tidak diketahui keberadaannya.

(Baca: Tersangka Pelaku Mutilasi dan Korbannya Nikah Siri 7 Bulan Lalu)

Pintu rumah pemilik kontrakan tampak terkunci rapat dan digembok dari luar.

Menurut penuturan warga Desa Telaga Sari, Dian, kontrakan tersebut kebanyakan diisi oleh pekerja pabrik.

Dian mengatakan, bau amis sudah tercium sejak Senin (11/4/2016), kemudian warga curiga dan membongkar paksa kamar tersebut pada Rabu (13/4/2016).

"Senin malam sudah cium bau bau amis, lalu Rabu-nya langsung dibongkar Mas kamarnya," ujar Dian kepada Kompas.com.

Kini, kasus pembunuhan Nur Atikah ini diselidiki Polres Tangerang. Sudah ada 18 saksi yang diperiksa terkait kasus pembunuhan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com