Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Remaja Dipukuli hingga Tewas karena Mengajak Jalan Kekasih Orang Lain

Kompas.com - 25/04/2016, 18:01 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang remaja bernama Gerindra Argapaty (18) tewas mengenaskan lantaran dipukuli oleh seorang remaja bersama teman-temannya pada Sabtu (23/4/2016) lalu. Korban diduga dikeroyok lantaran pelaku bernama Ramdani (17) cemburu terhadap korban karena mengajak kekasihnya menonton bioskop.

Kapolsek Cempaka Putih Kompol Iwan Gunadi mengatakan, korban mengajak kekasih pelaku, D (17), untuk menonton bioskop di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Mengetahui hal tersebut, pelaku pun terbakar emosinya dan akhirnya mengajak teman-temannya untuk mendatangi korban.

"Pelaku ini sangat emosi setelah mengetahui kekasihnya didekati korban sejak lama. Akhirnya pelaku memukuli korban hingga tewas," ujar Iwan Gunadi ketika dihubungi, Senin (25/4/2016).

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno melalui keterangan tertulisnya menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat pelaku mendatangi korban bersama temannya saat tengah nongkrong di Jalan Cempaka Putih Tengah, Jakarta Pusat, pada Sabtu (23/4/2016) lalu.

Saat tiba di lokasi, pelaku langsung memukul dan menendang bagian wajah dan kepala korban. Selanjutnya, pelaku dan teman-temannya membawa korban ke depan Gereja Bait Benayah, Jalan Pulo Mas Utara, Jakarta Timur. Di lokasi tersebut, pelaku kembali memukuli korban dengan sebuah bambu yang akhirnya mengakibatkan Gerindra tewas.

"Di sana, pelaku memukul dan menendang kembali korban dengan sebuah bambu panjang yang mengakibatkan luka berdarah di bagian kepala hingga akhirnya meninggal dunia," ucapnya. (Baca: Sopir Angkot Tiba-tiba Dibunuh oleh Suami Penumpang yang Cemburu Buta)

Setelah mendapatkan adanya laporan tentang pengeroyokan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. Akhirnya pelaku ditangkap di rumahnya di kawasan Cempaka Putih pada Minggu (24/4/2016) sekitar pukul 13.00 WIB.

Selain menangkap tersangka, polisi juga membawa bambu yang masih ada bercak darah, yang digunakan oleh pelaku. Akibat perbuatannya, pelaku terancam dijerat Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. (Baca: Membunuh karena Kesal dan Cemburu, Pasangan ABG Ini Terancam Hukuman Mati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com