Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kericuhan, SP-1 Penertiban Permukiman di Dadap Diberikan di Kelurahan

Kompas.com - 27/04/2016, 12:42 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, telah melayangkan Surat Peringatan Pertama atau SP-1 kepada 387 kepala keluarga (KK) yang bermukim di kawasan bekas lokalisasi prostitusi Dadap Ceng In, Rabu (27/4/2016) siang.

Jika biasanya pemberian SP-1 diberikan kepada warga langsung ke tiap-tiap rumah, SP-1 kali ini diberikan di Kantor Kelurahan Dadap kepada belasan perwakilan warga saja.

"Kami serah terimakan SP-1 di sini sudah dari hasil kesepakatan sejak semalam rapat dengan warga, supaya situasinya kondusif saja," kata Kasatpol PP Kabupaten Tangerang, Yusuf H, kepada Kompas.com di Kantor Kelurahan Dadap, Rabu siang.

Menurut Yusuf, pembicaraan dengan perwakilan warga Dadap berlangsung cukup lama, dan baru selesai dini hari tadi, sekitar pukul 02.00 WIB. Pembicaraan itu turut dihadiri oleh pihak Polsek Teluk Naga dan Koramil setempat.

Hasil yang akhirnya disepakati bahwa warga menerima SP-1 dari Pemkab Tangerang dan menjanjikan situasi tetap aman serta kondusif. Meski sejak tadi pagi hingga siang kawasan Dadap Ceng In terpantau ramai oleh warga sekitar, tidak terjadi bentrok atau hal-hal tak diinginkan lainnya.

Perwakilan warga Dadap yang terdampak penertiban juga sudah menandatangani dokumen serah terima SP-1 di Kantor Kelurahan Dadap. Pemberian SP-1 ini dilakukan sesuai dengan jadwal Pemkab Tangerang yang telah direncanakan sebelumnya.

Tujuh hari ke depan, Pemkab Tangerang akan kembali melayangkan SP-2, dilanjutkan dengan SP-3, dan eksekusi penertiban lahan di sana.

Rencananya, lahan bekas lokalisasi Dadap Ceng In akan dibuatkan taman, masjid, dan pusat kuliner khas laut. Sedangkan warga yang tinggal di sekitar lokalisasi Dadap Ceng In yang turut terdampak penertiban akan dipindahkan sementara ke rumah susun yang ditunjuk oleh Pemkab Tangerang.

Kebanyakan pelaku usaha  dan para pekerja seks di sana sudah lama pindah. Mereka pindah  beberapa saat setelah kabar tentang penertiban mencuat. Sedangkan warga yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan masih bertahan.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengaku masih belum dapat memastikan rusun yang akan ditempati warga yang akan menjadi korban gusuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com