Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Nanti Rakyat Bisa Nilai yang Bela Rakyat, Yusril atau Ahok

Kompas.com - 29/04/2016, 17:51 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara yang berambisi menjadi gubernur DKI Jakarta, mendoakan agar Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sehat dan tak terjerat masalah hukum.

"Pak Ahok saya doakan sehat, enggak ada persoalan hukum, sama-sama kita maju sebagai calon gubernur DKI. Pak Ahok sebagai petahana, kan itu bagus," kata Yusril di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (29/4/2016).

Yusril, yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), telah mendaftar ke berbagai partai politik, antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, dan Gerindra, agar diusung sebagai calon gubernur Jakarta dalam Pilkada DKI 2017. Partai yang dipimpin Yusril tidak mempunyai kursi di DPRD DKI. Sementara syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di DKI Jakarta adalah partai politik minimal mempunyai 22 kursi di DPRD DKI.

Adapun Ahok telah menyatakan akan maju lewat jalur perseorangan dengan mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) warga sebagai syarat dukungan.

Sejauh ini, berdasarkan beberapa hasil survei, tingkat elektabilitas Ahok jauh lebih tinggi daripada tingkat elektabilitas Yusril. Namun, Yusril tak ambil pusing dengan hal itu. Menurut dia, Pilkada DKI Jakarta 2017 masih lama dan berbagai kemungkinan masih terbuka.

"Pilkadanya kan masih 10 bulan ke depan, kan nanti bisa melakukan macam-macam hal," kata Yusril.

Yusril enggan juga mengomentari beberapa kasus yang kini dihadapi Ahok, misalnya kasus RS Sumber Waras. Ia memilih fokus menyosialisasikan diri dan terjun ke masyarakat. Salah satunya dengan melakukan pembelaan terhadap masyarakat.

"Saya tunjukkan saya bela rakyat, melawan Pak Ahok yang sewenang-wenang terhadap rakyatnya sendiri. Nanti kan rakyat bisa nilai yang bela rakyat nih siapa, Pak Yusril apa Pak Ahok," kata Yusril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com