Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bekasi Adukan Tetangganya akibat Sudutkan Densus 88 Melalui Khotbah

Kompas.com - 08/05/2016, 07:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Para pengurus di RW 04, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, menerima laporan warga tentang salah satu penghuni yang sering menyinggung kinerja Detasemen Khusus Antiteror Polri melalui khotbah shalat Jumat.

Dari laporan tersebut, para pengurus sudah mendiskusikannya dan memanggil orang yang dimaksud, yakni W, untuk menanyakan langsung hal yang dituduhkan kepadanya.

"Betul warga melapor seperti itu. Sebenarnya itu spontanitas," kata Sekretaris RW 04 Entan Rustandar saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Sabtu (7/5/2016) malam.

"Beberapa hari yang lalu, lagi ada sosialisasi pemilihan pengurus. Warga lagi kumpul, terus ada yang bahas soal itu. Kami sebagai pengurus bertugas menindaklanjuti," ujarnya.

Adapun informasi tentang tuduhan terhadap W sebelumnya beredar melalui foto surat yang dikeluarkan pengurus RW 04 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.

Dalam surat yang ditandatangani Ketua RW 04 Mardi Sumarmo tertera, ada laporan dari warga berupa pemasangan pamflet di mading Masjid Al-Ikhlash. Isinya dinilai menyudutkan pemerintah serta Densus 88.

Selain itu, isi khotbah shalat Jumat oleh W yang sering membahas bahwa Densus 88 selalu salah, dinilai tidak mendasar, serta melanggar hak asasi manusia.

Menurut Entan, surat yang beredar itu memang betul dari pengurus RW 04. Surat tersebut merupakan hasil kesepakatan di antara pengurus setelah menimbang laporan dari warga.

Surat itu pun dilayangkan ke rumah W yang bertempat di RT 14 RW 04, pada Kamis (5/5/2016) lalu.

Setelah menerima surat, keesokan harinya, Jumat (6/5/2016), W langsung menemui pengurus RW 04 untuk memberi penjelasan atas tuduhan tersebut.

Kepada pengurus, W mengakui memang pernah menyinggung soal pemerintah maupun Densus 88 dalam khotbahnya.

"Ya dia bilang betul, menyinggung pemerintah, Densus, menyinggung agama lain. Dia mengakui betul. Saya sendiri juga pernah dengar memang seperti itu," tutur Entan.

Setelah memberi penjelasan dan mendengar permintaan warga dari pengurus, W berjanji untuk tidak memberi khotbah yang seperti dulu lagi.

Di antara pengurus RW 04, ada penasihat masjid juga yang ikut memberi masukan dan nasihat kepada W.

"Yang menyejukkan-lah kalau dakwah, jangan menyinggung yang lain-lain. Dia juga bilang ke saya, kalau dia khilaf, harus ditegur. Kita lihat dari situ, W kooperatif, masih ada niat baik, enggak mendebat yang lain-lain. Kita jadi menghormati dia," ujar Entan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com