JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta yang tak henti-hentinya melakukan sosialisasi adalah pengusaha Sandiaga Uno.
Pada libur panjang kemarin, Sandiaga mengisi waktunya dengan bertemu warga, mulai dari ke Ancol, Cilincing, shalat Jumat di Tanjung Duren, Pasar Kalibaru Timur, hingga Pasar Rawamangun.
Sandiaga yang merupakan politisi Partai Gerindra termasuk sebagai salah satu nama dalam penjaringan yang diselenggarakan DPD Gerindra DKI Jakarta.
Sandiaga bersaing dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menginstruksikan semua bakal calon gubernur dalam penjaringan untuk terus melakukan sosialisasi.
"Waktunya hanya tinggal dua bulan lagi sampai Gerindra memutuskan. Ya, harus diselip-selipin (antara kegiatan sosialisasi dengan waktu bersama keluarga), namanya juga lagi berjuang," kata Sandiaga pada Jumat (6/5/2016).
Menurut dia, Prabowo akan mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur DKI setelah Lebaran. Dengan demikian, ia akan "tancap gas" menemui warga hingga pengumuman tiba.
Di sisi lain, Sandiaga menyadari bahwa namanya tak populer di kalangan warga Jakarta. Berdasarkan survei Populi Center bulan April, popularitas Sandiaga masih jauh berada di bawah bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Popularitas Ahok pada bulan April mencapai 98,5 persen, dan Sandiaga memperoleh persentase sebesar 44,5 persen. Kemudian dari segi elektabilitas, Sandiaga hanya mendapat persentase 1,5 persen. Dia kalah unggul dari Ahok yang mendapat elektabilitas 50,8 persen.
Untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya, Sandiaga pun merogoh kocek membuat iklan televisi. Dalam iklan televisi itu, terlihat kegiatan Sandiaga bersosialisasi ke warga. Kemudian ditampilkan pula anggota keluarganya dan perkenalan Sandiaga sebagai bakal cagub DKI Jakarta.
"Sekarang saya merasa ketika menyapa warga, banyak warga yang mengenal, dan program ini (iklan TV) akan terus saya jalankan sampai warga mengenal saya. Semoga popularitas naik diikuti dengan tingkat kesukaannya, tingkat elektabilitas juga diharapkan naik," kata Sandiaga.
Tak menolak jadi cawagub
Di balik usahanya untuk menjadi calon gubernur, Sandiaga ternyata tak mempermasalahkan jika nantinya diusung partai menjadi cawagub DKI. Selain masuk dalam penjaringan Gerindra, Sandiaga juga mendaftar dalam penjaringan PDI-P, Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sandiaga tidak mempermasalahkan jika akhirnya Gerindra yang hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta berkoalisi dengan PDI-P yang memiliki 28 kursi. Sebab, syarat minimal parpol mengusung cagub dan cawagub adalah memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Pada Minggu (8/5/2016) kemarin, Ketua DPP Bidang Organisasi dan Perkaderan PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat hadir pada Rakerda Gerindra DKI Jakarta.
Sandiaga pun menyebut kehadiran Djarot sebagai kode bahwa kedua partai tersebut akan berkoalisi pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Dalam perjuangan harus ikhlas ya. Saya rasa kita tidak boleh mematok-matokkan. Ini bukan soal saya, ini soal (warga) Jakarta yang ingin punya Jakarta yang lebih baik," kata Sandiaga.