Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Berjuang Jadi Cagub, Tak Menolak Jadi Cawagub

Kompas.com - 09/05/2016, 09:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu bakal calon gubernur DKI Jakarta yang tak henti-hentinya melakukan sosialisasi adalah pengusaha Sandiaga Uno.

Pada libur panjang kemarin, Sandiaga mengisi waktunya dengan bertemu warga, mulai dari ke Ancol, Cilincing, shalat Jumat di Tanjung Duren, Pasar Kalibaru Timur, hingga Pasar Rawamangun.

Sandiaga yang merupakan politisi Partai Gerindra termasuk sebagai salah satu nama dalam penjaringan yang diselenggarakan DPD Gerindra DKI Jakarta.

Sandiaga bersaing dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menginstruksikan semua bakal calon gubernur dalam penjaringan untuk terus melakukan sosialisasi.

"Waktunya hanya tinggal dua bulan lagi sampai Gerindra memutuskan. Ya, harus diselip-selipin (antara kegiatan sosialisasi dengan waktu bersama keluarga), namanya juga lagi berjuang," kata Sandiaga pada Jumat (6/5/2016).

Menurut dia, Prabowo akan mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur DKI setelah Lebaran. Dengan demikian, ia akan "tancap gas" menemui warga hingga pengumuman tiba.

Di sisi lain, Sandiaga menyadari bahwa namanya tak populer di kalangan warga Jakarta. Berdasarkan survei Populi Center bulan April, popularitas Sandiaga masih jauh berada di bawah bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Popularitas Ahok pada bulan April mencapai 98,5 persen, dan Sandiaga memperoleh persentase sebesar 44,5 persen. Kemudian dari segi elektabilitas, Sandiaga hanya mendapat persentase 1,5 persen. Dia kalah unggul dari Ahok yang mendapat elektabilitas 50,8 persen.

Untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya, Sandiaga pun merogoh kocek membuat iklan televisi. Dalam iklan televisi itu, terlihat kegiatan Sandiaga bersosialisasi ke warga. Kemudian ditampilkan pula anggota keluarganya dan perkenalan Sandiaga sebagai bakal cagub DKI Jakarta.

"Sekarang saya merasa ketika menyapa warga, banyak warga yang mengenal, dan program ini (iklan TV) akan terus saya jalankan sampai warga mengenal saya. Semoga popularitas naik diikuti dengan tingkat kesukaannya, tingkat elektabilitas juga diharapkan naik," kata Sandiaga.

Tak menolak jadi cawagub

Di balik usahanya untuk menjadi calon gubernur, Sandiaga ternyata tak mempermasalahkan jika nantinya diusung partai menjadi cawagub DKI. Selain masuk dalam penjaringan Gerindra, Sandiaga juga mendaftar dalam penjaringan PDI-P, Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sandiaga tidak mempermasalahkan jika akhirnya Gerindra yang hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta berkoalisi dengan PDI-P yang memiliki 28 kursi. Sebab, syarat minimal parpol mengusung cagub dan cawagub adalah memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Pada Minggu (8/5/2016) kemarin, Ketua DPP Bidang Organisasi dan Perkaderan PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat hadir pada Rakerda Gerindra DKI Jakarta.

Sandiaga pun menyebut kehadiran Djarot sebagai kode bahwa kedua partai tersebut akan berkoalisi pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Dalam perjuangan harus ikhlas ya. Saya rasa kita tidak boleh mematok-matokkan. Ini bukan soal saya, ini soal (warga) Jakarta yang ingin punya Jakarta yang lebih baik," kata Sandiaga.

Kompas TV Gerindra dan PKS Bangun Koalisi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com