Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SP 2 Penertiban Ditunda, Warga Lauser Ucapkan Syukur

Kompas.com - 09/05/2016, 11:18 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jalan Lauser, RT 08/08, Kelurahan Gunung, kegirangan saat mendapat kabar ditundanya penerbitan surat peringatan kedua (SP 2) penertiban permukiman mereka.

(Baca juga: Camat Kebayoran Baru Dipanggil DPRD DKI, SP-2 untuk Warga Lauser Ditunda)

Warga yang didominasi perempuan itu langsung mengucap syukur saat diberitahu lewat pengeras suara oleh salah satu warga.

"Tadi memang camat dipanggil DPRD dan SP 2 dipastikan ditunda," kata salah seorang warga lewat pengeras suara di depan kerumunan ibu-ibu di Jalan Lauser, Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016).

Pengumuman ini langsung disambut dengan ucapan syukur dan ungkapan kebahagiaan warga.

"Ya Allah, alhamdulillah. Hore...." kata warga yang kemudian diikuti warga lainnya.

Warga yang mengumumkan penundaan SP 2 kemudian meminta agar warga lainnya kembali ke rumah dan tetap berjaga.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah warga permukiman di Jalan Lauser, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melakukan aksi unjuk rasa, Senin (9/5/2016). Warga menolak rencana Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk menertibkan permukiman yang dinilai berdiri di lahan ruang terbuka hijau tersebut.
Ia meminta warga untuk memberi dukungan kepada perwakilan warga Lauser lainnya, yang saat ini sedang dipanggil DPRD DKI Jakarta.

Para warga pun satu per satu turun dari Jalan Lauser menuju rumahnya masing-masing. Salah seorang ibu dari Lauser enggan dimintai keterangan terkait penundaan SP 2 ini.

"Aduh Mas, kasih yang lain saja. Saya masih deg-degan ini," kata perempuan paruh baya yang mengunakan baju daster itu. 

(Baca juga: Diisukan Ada SP-2, Warga Lauser Jaga Ketat Pintu Masuk Permukiman)

Menanggapi penundaan SP 2 itu, perwakilan waga Lauser, Nasrul Donguran, berharap Pemprov DKI Jakarta tidak hanya menunda SP 2, tetapi mengurungkan rencana penertiban.

Sebab, menurut dia, penertiban itu menyengsarakan warga. "Bersyukur ada SP 2, tetapi kami masih berharap agar tidak jadi rencana penggusuran," kata Nasrul.

Camat Kebayoran Baru Fidiyah Rokhim sebelumnya juga memastikan pemberian SP 2 untuk penertiban Jalan Lauser RT 08/08, Gunung, Kebayoran Lama hari ini, Senin (9/5/2016), ditunda.

Penundaan dilakukan lantaran Fidiyah dipanggil oleh DPRD DKI Jakarta. (Baca: Warga Lauser dan Camat Kebayoran Baru Dipertemukan di DPRD Hari Ini)

Kompas TV Ahok: Yang Senang Bilang Penertiban, Yang Nggak Senang Bilang Penggusuran!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com