Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Razman, Ahok Sebaiknya Tidak Mencalonkan Diri sebagai Gubernur DKI

Kompas.com - 13/05/2016, 21:53 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Razman Arif Nasution, Jumat (13/5/2016), menghadiri diskusi bertema "Fenomena Menggusur Ahok Merebak ke Daerah Lain NKRI: Dicari Bos Rakyat yang Bisa Membangun tanpa Menggusur".

Razman menyampaikan sejumlah kritiknya terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan meminta agar Ahok tak maju pilkada 2017.

"Pak Ahok menurut saya sedang banyak didera isu miring, pilihan terbaik Pak Ahok sebaiknya tidak maju sebagai gubernur," kata Razman di Kantor Sarekat Islam, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016).

Dalam diskusi yang diadakan oleh Forum Jaringan Islam Sosialis itu, Razman sebagai narasumber tunggal mengatakan Ahok selalu membuat gaduh dengan kasus-kasus yang menimpanya. Ia mencontohkan kasus Sumber Waras dan kasus reklamasi.

Ia juga mengatakan Ahok sewenang-wenang menggusur warga dan lebih membela pengembang.

"Ternyata ada dana mengalir di belakang penggusuran dari Agung Podomoro. Ini terjawab sudah pertanyaan mengenai maksud dari penggusuran Kalijodo," kata Razman.

Razman adalah pengacara dari Daeng Aziz, penguasa Kalijodo. Selain melawan Ahok dalam kasus penggusuran Kalijodo, Razman juga melawan Ahok dua kasus lain.

Razman pernah menjadi kuasa hukum Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi yang dipenjara karena korupsi dana pengadaan bus TransJakarta.

"Ahok kasih orang gratis naik TransJakarta, sampai Udar Pristono jadi korban," ucapnya. (Baca: Ahok Sebut Pembangunan Proyek Pemprov DKI oleh Agung Podomoro Didasarkan "Suka Sama Suka")

Kemudian, ketika Ahok menuding ada dana siluman dalam anggaran yang diajukan DPRD DKI Jakarta atas pengadaan UPS di beberapa sekolah, Razman diangkat sebagai pengacara DPRD.

Razman mengatakan ia tidak anti-Ahok, namun berulang kali menyatakan Ahok tidak layak menjadi gubernur.

"Negara tidak boleh kalah oleh Ahok. Saya tidak benci Ahok karena agama dan rasnya, tapi menurut saya ketika minoritas memimpin, harus memahami bahwa mayoritas harus didepankan," kata Razman.

Ia pun mengklaim bahwa rakyat bahkan Presiden Jokowi sudah jengah dengan Ahok. Namun tidak membantah bahwa Ahok memiliki elektabilitas dan tingkat kepuasan tinggi di masyarakat DKI berdasarkan sejumlah survei.

"Tapi kelihatannya Pak Ahok sudah nggak pede," kata Razman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com