Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Ditilang, YS Pukul Polantas di Darmawangsa

Kompas.com - 23/05/2016, 13:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga berinisial YS (25) memukul salah satu Polisi Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan, Ipda M Nasrul. YS tidak terima ketika dimintai surat-surat berkendaranya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menceritakan, kejadian tersebut bermula saat jajaran Polantas Polres Metro Jakarta Selatan menggelar Operasi Patuh Jaya 2016 di Jalan Darmawangsa X, Jakarta Selatan, pada Minggu (22/5/2016) sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu, petugas mendapati ada pengendara sepeda motor yang melawan arah di jalan tersebut. Pengendara motor itu berinisial YS.

"Yang bersangkutan lalu distop oleh petugas dan dia tidak punya SIM dan KTP. Saat STNK yang bersangkutan akan disita, dia tidak terima, malah langsung memukul petugas. Dia tidak terima ditilang petugas," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/5/2016).

Setelah pelaku memukul petugas, YS langsung diamankan oleh tiga petugas lain yang saat itu berada di lokasi. Ia langsung dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan.

"Pagi ini yang bersangkutan sudah diperiksa dan setelah didalami pada intinya melawan petugas karena tidak menerima ditilang," ucap Awi.

Awi menjelaskan, kini YS telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia dikenakan Pasal 213 KUHAP dengan ancaman penjara 5 tahun.

Kompas TV Petugas Lakukan Operasi Lalu Lintas Gabungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com