Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Pedagang Tanaman di Jalan Gerbang Pemuda yang Ditertibkan

Kompas.com - 23/05/2016, 15:19 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Setelah pedagang tanaman di Jalan Asia Afrika, Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) bersama Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat menyasar pedagang tanaman di Jalan Gerbang Pemuda. Penertiban itu dalam rangka persiapan Asian Games 2018.

Rabu pekan lalu, 85 pedagang kaki lima (PKL) yang khusus jual tanaman di Jalan Asia Afrika ditertibkan petugas Satpol PP. Mereka selama bertahun-tahun merupakan pedagang ilegal yang mengokupasi trotoar.

Keberadaan pedagang tanaman itu menjalar dari Jalan Asia Afrika hingga Jalan Gerbang Pemuda. Bedanya, pedagang di Jalan Gerbang Pemuda, tergabung dalam Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta.

"Mereka memang UKM, tapi masa tempat berdagangnya di luar, makanya kami pindahin ke dalam," ujar Direktur Utama PPKGBK, Winarto, saat dihubungi, Senin (23/5/2016).

Winarto bersama dengan Pemkot Jakarta Pusat mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada 115 pedagang di Gerbang Pemuda itu. Mereka yang targetnya pindah ke dalam pekan lalu, hingga hari ini belum membongkar lapaknya.

"Iya sudah tahu mau pindah, tapi masih nanti," ujar Helmi, salah seorang pedagang.

Dari pantauan Kompas.com, tempat relokasi bagi para pedagang terlihat sudah siap untuk dihuni. Masing-masing mereka akan menempati lahan seluas 2 x 5 meter persegi. Sambungan listrik dan air juga sudah terpasang. Begitu pula paving blok sebagai pemisah dan tempat pejalan kaki.

"Rencananya minggu depan akan kami bantu untuk pindah, mereka siap, nanti akan masuk sendiri," kata Winarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com