Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Turn Back Crime", Citra Polisi, dan Penyalahgunaan

Kompas.com - 26/05/2016, 19:07 WIB

KOMPAS.com - Pada awalnya, "Turn Back Crime" adalah slogan Interpol. Dalam situs resmi Interpol dijelaskan, "Turn Back Crime" adalah kampanye di seluruh dunia tentang bahaya kejahatan terorganisasi dan berbagai dampaknya.

Inti kampanye "Turn Back Crime" adalah bagaimana supaya masyarakat aman dari berbagai bentuk kejahatan dan bagaimana individu, korporasi, serta pemerintah bersama-sama melawan kejahatan.

Di Indonesia, kampanye "Turn Back Crime" secara tak sengaja jadi sangat sukses pasca-serangan teroris di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Februari 2016.

Dalam peristiwa yang mendapatkan perhatian luas dari seluruh dunia itu, masyarakat menyaksikan aksi sejumlah polisi ganteng dan gagah yang mengenakan kaus warna biru tua bertuliskan "Turn Back Crime" di layar televisi ataupun foto-foto di koran dan laman berita.

Sejak peristiwa itu, kaus biru tua bertuliskan "Turn Back Crime" makin populer. Kaus itu dipadukan dengan celana kargo dan sepatu kets, jadilah gaya berpakaian yang identik dengan polisi keren.

Mudah diduga, kaus "Turn Back Crime" pun langsung mudah ditemukan dijual di lapak-lapak pedagang kaki lima sampai mal-mal mewah.

Bahkan, Interpol dikabarkan penasaran dengan kesuksesan kampanye "Turn Back Crime" di Indonesia sampai mereka ingin belajar dari Polri.

Polisi gadungan

Mudah diduga pula, makin populernya kaus "Turn Back Crime" belakangan juga dimanfaatkan sebagian orang untuk menjadi polisi gadungan.

Dikutip dari situs Kompas.com, 20 Mei lalu, polisi mengamankan seorang pria yang mengenakan kaus "Turn Back Crime" karena melakukan perusakan metromini di depan Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.

Ada lagi kasus penipuan dengan korban belasan perempuan di Kalibata, Jakarta Selatan, April lalu.

Mereka tertipu oleh pelaku yang mengaku anggota Polri dan memakai kaus "Turn Back Crime".

Ada lagi sejumlah kejahatan di sejumlah daerah yang pelakunya menyaru sebagai polisi dengan kaus itu.

Popularitas kaus ini pun memancing Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti ikut berkomentar.

Ditemui seusai rapat di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/5/2016), Badrodin membantah adanya surat edaran Kapolri bahwa masyarakat yang memakai kaus "Turn Back Crime" bisa dijerat pidana.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com