Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Beli Kaus "Teman Ahok" karena Sepi Pembeli

Kompas.com - 26/05/2016, 21:49 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan bahwa kaus yang dibelinya di stan "Teman Ahok", Selasa (24/5/2016) malam, bukanlah sebuah sindiran yang ditujukan ke Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sandiaga mengatakan, dia hanya kasihan melihat stan Teman Ahok yang sepi pembeli.

"Enggak ada ngeledek sama sekali, itu bukan tipe saya. Saya melihat booth-nya, katanya 'belum laku dari pagi', kasihan kan dari pagi, dan itu UKM, pasti yang membuatnya UKM, jadi dibeli dan saya minta teman saya yang beli," ujar Sandiaga di Kuningan Timur, Kamis (26/5/2016).

Di sisi lain, Sandiaga menyebut tidak tahu keberadaan kaus tersebut saat ini. Sandiaga mengatakan, temannya berencana akan memberikannya untuk bakal calon gubernur, Yusril Ihza Mahendra.

"Enggak tahu diapain, katanya mau disumbangin ke Bang Yusril, mau dikasih hadiah. Enggak tahu (apakah sudah diberikan) nanti ditanyain, he-he-he," ujar Sandiaga.

Pada Selasa (24/5/2016) malam, politisi partai Gerindra ini berkunjung ke Mal Senayan City, Jakarta Selatan. Sandiaga menyempatkan diri mengunjungi stan Teman Ahok untuk membeli kaus Teman Ahok yang dijual. (Baca: Sandiaga Uno Beli Kaus "Teman Ahok")

Kejadian tersebut cukup menarik perhatian karena Sandiaga dan Ahok sama-sama maju untuk menjadi gubernur DKI. Sementara itu, Teman Ahok menjual kaus tersebut untuk membiayai semua kegiatan operasional untuk mendukung Ahok maju melalui jalur independen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com