Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bersorak Saat Kepala BNN DKI Ancam Gusur Dua RT di Kampung Ambon

Kompas.com - 02/06/2016, 12:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 07 bersorak gembira ketika Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta Iwan Abdullah Ibrahim mengancam akan menggerebek praktik peredaran narkoba di RT 09 dan 013, Kampung Permata, Cengkareng, Jakarta Barat.

Selama ini, Kampung Permata dikenal dengan sebutan Kampung Ambon.

(Baca: Wali Kota Diminta Ubah "Image" Kampung Ambon )

"(Peredaran) narkoba bisa diselesaikan dengan hukum, adat, maupun militer. Masak di RW 07, tinggal dua RT yang masih belum bisa digusur? Setelah acara ini selesai, gusur ramai-ramai, setuju?" seru Iwan kepada warga RW 07, Kamis (2/6/2016).

"Setuju," seru para warga menjawab Iwan. Adapun wilayah RW 07, Kampung Pertama, melingkupi 15 RT. 

Seluruh RT, kata Iwan, telah terbebas dari perdagangan narkoba, kecuali RT 09 dan 013.

"Dulu namanya Kampung Ambon dan banyak lapak di depan sana, membuat kami sulit masuk kompleks sini. Saat ini secara perlahan Kampung Permata bersama semua pihak mengubah kompleks ini menjadi kompleks yang lebih baik dibanding kompleks lainnya," kata Iwan.

(Baca: Setelah Kalijodo, Permukiman Liar di Kali Sekretaris dan Kampung Ambon Ditertibkan)

BNN DKI Jakarta pun telah membangun sebuah gedung multifungsi di RW 07.

Di dalam gedung itu, terdapat fasilitas pelayanan kesehatan, rehabilitasi, dokter siaga, dan obat-obatan.

"Kalau bicara narkotika, tiap hari ada narkotika. Bahkan sudah masuk sampai ke relung jiwa, tidak mengenal batas, dan anak-anak sudah disusupi (narkoba)," kata Iwan.

Kompas TV BNN Gelar Tes Urine Calon Anggota Bawaslu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com