JAKARTA, KOMPAS.com -Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta orangtua siswa tidak membentuk geng. Sebab, tindakan para orangtua itu rawan diikuti anak-anak mereka.
"Geng itu kan macam-macam. Ada geng siswa dan orangtua atau wali murid juga bikin geng sendiri. Itu kan enggak bener. Biar anaknya enggak bikin geng, orangtuanya juga jangan bikin geng," kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (6/6/2016).
(Baca: Cegah Tawuran Selama Ramadhan, Kecamatan Senen Dirikan Posko )
Menurut Djarot, geng inilah yang menjadi cikal bakal tawuran. Sebab, lanjut dia, para siswa yang memiliki geng, sifatnya cenderung ekskluif.
"Nah akibatnya apa? Para peserta didik tidak bisa menyatu, tidak saling menghargai dan saling menghormati. Karena orangtuanya membentuk geng. Ini yang bisa menyebabkan anak-anak tawuran atau melakukan bullying," kata Djarot.
Ia juga meminta orangtua untuk lebih memerhatikan kebutuhan anak-anak mereka.
Orangtua, kata dia, wajib menghadiri segala kegiatan penting anak-anaknya di sekolah.
"Saya juga melaksanakan itu. Sejak di Blitar sampai sekarang, kalau ibunya enggak bisa datang, maka saya selalu datang. Saya harap semua orangtua begitu. Sesibuk-sibuknya orangtua, kalau acara anak tidak boleh diwakilkan. Ini harus kita lakukan kalau ingin mendidik karakter anak kita," ucap Djarot.
(Baca: Tawuran Warga di Jatinegara gara-gara Petasan Membakar Pos RW dan Toko)
Selain itu, Djarot meminta pihak sekolah secara intensif melakukan pengawasan terhadap adanya geng bentukan siswa di sekolah.
"Sekolah harus paham tidak boleh ada geng-geng siswa di sekolah. Itu kunci tawuran antar pelajar tidak terjadi," ujar dia.