Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Spanduk Ahok-Djarot Tidak Jelas Asal-usulnya

Kompas.com - 07/06/2016, 15:15 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pelaksana tugas Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono mengomentari munculnya spanduk bergambar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat. Menurut Bambang, tidak jelas siapa yang memasang spanduk tersebut.

"Itu kan juga ndak jelas asal-usulnya," ujar Bambang ketika dihubungi, Selasa (7/6/2016).

Bambang menduga, ada pihak yang ingin ikut memanaskan proses Pilkada DKI 2017, meskipun dia juga tidak mengetahui tujuan pihak itu memasangkan Ahok dan Djarot dalam satu spanduk.

"Ini kan orang-orang yang mungkin ikut bermain, ya. Enggak tahu, mungkin dia punya kepentingan apa di Jakarta," ujar Bambang.

Namun, Bambang memastikan bahwa spanduk tersebut tidak dipasang oleh kader atau relawan PDI-P.

"Dari kami, enggak ada ya gerakan seperti itu," ujar Bambang.

Spanduk ucapan "selamat menunaikan ibadah puasa" dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat, terpasang di sejumlah titik di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Spanduk yang menampilkan foto Ahok dan Djarot itu juga memuat tulisan "sudah terbukti dan teruji" dan terdapat tulisan "relawan Ahok-Djarot".

Salah satu spanduk dipasang di depan gerbang utama gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Spanduk yang sama juga muncul di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Kompas TV Djarot Akan Dipasangkan dengan Sjafrie Sjamsoeddin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com