Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Tahu Sosok Dimas Tompel dalam Kasus Pembunuhan Karyawati EF

Kompas.com - 10/06/2016, 14:41 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Nama Dimas mencuat ketika satu dari tiga pembunuh karyawati EF (19), RA (16), menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang, beberapa hari terakhir.

Dimas disebut sebagai orang yang mendapatkan ponsel milik EF lalu dijual kepada RA yang membuat polisi menjadikan ponsel tersebut barang bukti awal dan menetapkan RA sebagai tersangka. Lantas, siapakah Dimas sebenarnya?

Menurut kuasa hukum RA, Alfan Sari, Dimas merupakan warga yang tinggal di sekitar tempat tinggal RA dan EF, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Hubungan Dimas dengan RA pun disebut hanya sebatas teman biasa, tidak terlalu kenal dekat.

"Dimas Tompel itu warga sana juga. RA itu mengaku dapat ponsel EF dari si Dimas. Dia nawarin handphone merek Prince, RA ditanya punya uang berapa, dijawab cuma ada Rp 10.000, ya sudah kata Dimas, jadilah itu ponsel pindah tangan ke RA," kata Alfan kepada pewarta, Jumat (10/6/2016).

Dimas disebut Dimas Tompel karena memiliki ciri-ciri tompel pada wajahnya. Setelah ponsel itu dibawa RA, ternyata baru diketahui bahwa ponsel tersebut rusak sehingga tidak bisa dioperasikan.

RA kemudian membawa ponsel tersebut ke temannya yang bernama Eko, teman sekolahnya, untuk dijual. Eko disebut sudah lama ingin memiliki ponsel, sehingga RA pun menjual kembali ponsel tersebut kepada Eko dengan harga Rp 15.000.

Setelah dimiliki oleh Eko, ponsel tersebut diperbaiki dan akhirnya bisa diaktifkan. Sejak ponsel itu aktif kembali, polisi langsung mengetahui posisi ponsel milik EF lalu mendatangi Eko yang saat itu memegang ponsel EF. (Baca: Keterangan Satu Saksi Mahkota di Sidang Siswa SMP Pembunuh EF Berubah-ubah)

Ketika ditanyai oleh polisi, Eko mengaku dapat ponsel itu dari RA, temannya. RA pun disambangi polisi lalu tidak lama langsung dibawa dan akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Alfan menyayangkan mengapa kepolisian dan jaksa tidak mempertimbangkan keterangan soal Dimas ini yang dianggap punya hubungan lebih dekat dengan EF ketimbang RA. Dalam persidangan pula, RA membantah dirinya kenal dengan EF dan memacari EF.

"Klien kami menyangkal semua tuduhan yang ada di BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Semuanya tidak benar itu. Saat malam pembunuhan terjadi, RA juga berada di rumah, tidak keluar rumah sama sekali, bagaimana bisa dia ke tempat EF lalu membunuh?" sebut Alfan.

Sosok Dimas masih misterius hingga saat ini. Namun, kuasa hukum RA akan mengupayakan Dimas dihadirkan di persidangan pada sidang lanjutan hari Senin (13/6/2016) mendatang, dengan agenda pledoi atau nota pembelaan dari pihak RA. (Baca: Saksi Mahkota Kasus Pembunuhan EF Disebut Sempat Bantah Semua Isi BAP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com