Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTP Warga Bukit Duri yang Ajukan "Class Action" Diverifikasi

Kompas.com - 21/06/2016, 12:50 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sidang gugatan class action warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, terkait normalisasi Sungai Ciliwung kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2016).

Sidang dimulai pukul 11.15. Dalam persidangan hari ini, tim kuasa hukum warga Bukit Duri telah menyiapkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) warga yang mengajukan gugatan sesuai dengan permintaan majelis hakim.

(Baca juga: Gugatan "Class Action" Warga Bukit Duri Juga untuk Tagih Janji Jokowi)

Pada sidang sebelumnya yang berlangsung pada 7 Juni 2016, majelis hakim meminta perwakilan warga Bukit Duri yang mengajukan gugatan untuk menyerahkan fotokopi KTP mereka.

Salah satu kuasa hukum warga Bukit Duri, Vera WS Soemarwi, mengatakan, salah satu agenda sidang hari ini memang merupakan pengecekan KTP warga untuk menunjukkan bahwa mereka adalah benar warga Bukit Duri.

"Mengecek KTP perwakilan yang mengajukan class action," ujar Vera kepada Kompas.com sebelum sidang dimulai.

Menurut pantauan Kompas.com, saat sidang dimulai, majelis hakim meminta fotokopi KTP tersebut. Tim kuasa hukum warga Bukit Duri pun menyerahkan fotokopi warga itu.

Selanjutnya, majelis hakim dan dua kuasa hukum warga Bukit Duri bersama-sama mengecek identitas warga. Pengecekan baru selesai pukul 12.03.

"Demikian verifikasi KTP, ada yang digantikan ahli warisnya. KTP yang kurang-kurang dilengkapi, dirapikan lagi yang bagus, ditambah pakai meterai," kata Ketua Majelis Hakim Riyono.

(Baca juga: Kuasa Hukum Bukit Duri: Pemprov DKI Akui Dasar Hukum Normalisasi Sungai Ciliwung Kedaluwarsa)

Menurut Vera, ada 78 warga yang mewakili gugatan class action ini. Dari 78 warga itu, 9 di antaranya belum menyerahkan fotokopi KTP. Dengan demikian, KTP ke-9 orang ini akan diverifikasi dalam sidang berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com